Lihat ke Halaman Asli

★彡 𝐅𝐞𝐲 𝐃𝐨𝐰𝐧 彡★

TERVERIFIKASI

Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

Scammer Nigeria Menawarkan Pekerjaan Melalui LinkedIn, 19 Juta Rupiah Melayang

Diperbarui: 22 Desember 2019   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.asie.co.za

         

                            " The basis of any scam is telling people what they want to hear. If something sounds too good to be true. It probably is"  ( Lee Child) 

Seorang pria berinisial P menjadi korban scammer Nigeria yang berpura pura menawarkan pekerjaan melalui LinkedIn.   Gaji yang ditawarkan sangat besar dan jika dipikir dengan baik tentu saja tak masuk akal.  

Sayangnya korban terlambat sadar setelah transfer uang 2x dengan total kerugian Rp. 19 juta. Perlu diketahui awalnya media sosial LinkedIn  diisi oleh orang  orang profesional tapi  sekarang sudah dibanjiri  scammers. 

Sayangnya sudah menjadi korban scammers baru mencari tahu lalu menemukan IG saya.  Ia minta kisahnya dibuat artikel dan disebar agar tak ada lagi korban.

Pada 18  November 2019, P mendapat inbox dari David Walker  melalui  LinkedIn.   Ia mendapat tawaran pekerjaan di perusahaan alat kesehatan Amerika sebagai sales representative untuk wilayah Indonesia.  Sebelum mengirim lamaran, ia pelajari dulu website yang dikirim oleh David.  

Tanggal 23 November 2019, P mendapat email pemberitahuan bahwa ia diterima bekerja sebagai Sales Representative dengan gaji USD 6500/perbulan atau Rp. 98 juta.  Tentu saja ia sangat senang sekali.  Tanggal 24 November 2019,  P mendapat email dari David, ia diminta   mengirim alamat di Indonesia sesuai KTP dengan alasan pihak perusahaan akan mengirim sample produk untuk digunakan saat presentasi di depan calon pembeli. 

Sehari kemudian ada email pemberitahuan bahwa sample produk sudah dikirim dari kantor pusat di Maryland, USA, lengkap dengan website untuk track paket dan nomor AWB  ( Air Way Bill ). Perkiraan tiba  di Indonesia 28 November 2019.  Disinilah awalnya korban tertipu.  

Inilah cerita P pada saya  :

" Pada tanggal 28 November 2019, jam 07.00 WIB saya melakukan tracking by No. AWB bahwa paket sudah sampai Indonesia jam 06.45 WIB di Soekarno -- Hatta airport. Jam 10.30 saya mendapat email dari pihak cargo express  bahwa paket saya ditahan pihak  bea cukai. Saya  harus  membayar Rp 7.755.500,- agar paket tersebut dapat keluar.  Jam 13.45 saya melakukan transfer tetap  jam 16.35 saya mendapat email lagi dari pihak cargo bahwa jumlah yang diminta oleh pihak Bandara sebesar Rp 19.876.532, jadi saya harus melakukan kekurangan transfer tersebut agar paket sample produk saya dapat keluar saat itu juga. Selesai sholat Jum'at saya transfer lagi sambil memberi tahu David Walter dan Express Cargo.

Jam 15.50, saya mendapat email lagi dari pihak cargo bahwa  paket saya belum bisa keluar karena  telah menginap di bandara selama 2 hari (28 & 29 Nov'2019) dan saya harus membayar biaya inap sebesar Rp 21.356.450/perhari dan total Rp 42.712.900.  Permintaan terakhir ini membuat saya sadar bahwa ini penipuan. Awalnya saya khilaf dengan tawaran gaji besar, lalu saya percaya untuk transfer karena dari pihak perusahaan akan mengembalikan uang yang saya keluarkan ( ada bukti transfer yang ternyata editan ) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline