Lihat ke Halaman Asli

★彡 𝐅𝐞𝐲 𝐃𝐨𝐰𝐧 彡★

TERVERIFIKASI

Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

Curahan Hati Korban-korban Scammers

Diperbarui: 12 Desember 2019   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.techinasia.com

Sebagai tempat curhat para korban kejahatan scams, saya paling sedih kalau ada perempuan menangis ketakutan karena diperas dan diancam photo dan videonya mau disebar.  

Ada pelaku yang memberi dua pilihan pada korbannya yaitu kirim uang atau kalau tak punya uang harus video sex lagi. Demi Allah saya  paling benci pada lelaki penipu, pemeras dan pengancam!   Apa hak mereka menindas perempuan? Apakah mereka lupa lahir dari rahim perempuan? 

Saat itu sebut saja  X diancam oleh pelaku yang awalnya berpura pura mengajak pacaran, meminta sejumlah uang lalu menyuruh bugil.  Korban baru sadar setelah diancam dan ia sangat menyesal. 

Saya tak menyangka kata kata saya pada korban bisa membangkitkan kembali rasa percaya diri.  Awalnya X sangat panik dan menangis ketakutan.  Setelah agak tenang sayapun bilang begini

 " Pada dasarnya kamu perempuan baik makanya rela berkorban apapun demi lelaki yang kamu cintai.  Padahal cinta tanpa bertemu itu bukan cinta tapi hanya fatamorgana"

Hati saya sangat bahagia ketika mendapat pesan seperti ini 

" Kata kata bunda mengingatkan saya untuk kembali.  Saya menulis ini sepenuh hati dan meneteskan airmata. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih bunda."  

Ternyata kata kata positif saya mampu membuat dia bangkit menatap masa depan.  Alhamdulilah

Menurut pendapat saya, jika korban dasarnya perempuan baik baik  lalu menjadi korban kejahatan scams. Biasanya  mereka sangat  terpuruk, menyesal dan bodoh. Apalagi jika sudah mengirim photo dan video tak pantas, pasti  dirinya merasa kotor.  Pada saat itu mereka butuh untuk didengar curhatnya. 

Mengapa saya membuka layanan cepat Waspada Scammer Cinta melalui WA ? Karena saya ingin membantu mereka yang  butuh tempat curhat.  Kadang mereka butuh cepat ditanggapi dan biasanya saya langsung telpon.  Saya selalu belajar menjadi pendengar yang baik tanpa menjudge korban. Biasanya saya dengarkan dulu tangisan dan ceritanya sampai selesi. Lalu saya berikan support dan nasihat seperti seorang ibu pada anaknya.  

Kadang  saya dan teman teman di Komunitas WSC suka  kesal saat  menghadapi calon korban yang sudah jelas dalam genggaman penipu tapi masih saja ngeyel. Ada lagi yang bikin naik darah,  sudah tertipu uangnya, sudah bugil dan diancam. Teriak teriak meminta tolong tapi diberi saran tak mau dengar. Biasanya menghadapi para ngeyel kami mundur teratur daripada naik darah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline