Lihat ke Halaman Asli

★彡 𝐅𝐞𝐲 𝐃𝐨𝐰𝐧 彡★

TERVERIFIKASI

Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

Dengan Payung, Kulawan Pelecehan di Atas Bus

Diperbarui: 1 Desember 2018   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

weheartit.com

Payung bagiku bukan saja pelindung tubuh dari panas dan hujan tapi ternyata bisa juga untuk membela diri.  Kubuat keok  lelaki PK yang melecehkanku. Puas rasanya membuat dia menjerit kesakitan dan kabur.  Terima kasih payung...

Saat itu tahun 1990 dan kantorku di Jakarta Selatan. Setiap pagi aku naik bus dari Jalan Thamrin tepatnya di depan Sarinah jurusan Blok M.  Seperti kita ketahui kalau naik Metro mini pada saat jam kerja atau pulang kerja pasti berdesak desakan bagai ikan sarden.

Penumpang dan kelompok copet menjadi satu. Para penumpang banyak yang tak peduli walau ada ibu hamil atau manula yang butuh tempat duduk.  Memang ada juga laki laki atau perempuan termasuk saya   yang selalu menawarkan tempat duduk . Tak tega melihat manula dan ibu hamil berdiri berdesakan. 

Kalau tak salah  kejadiannya bulan Nopember  dan saat itu sedang musim hujan. Sayapun membawa payung hitam yang ujungnya tajam. Tak bisa dilipat jadi seperti tongkat.  Jalan kaki dari rumah kira kira 10 menit  ke halte bus di depan Sarinah. Seragam kerjaku adalah rok sedengkul dan blazer

Saat itu hujan tak begitu deras tapi lumayan bikin baju basah. Diatas bus saya tak kebagian tempat duduk dan berdiri sambil pegangan. Tas diselempang, payung dipegang. Setiap bus berhenti, yang turun sedikit yang naik tambah lagi.

Setengah perjalanan dengan posisi masih berdiri, saya merasa ada laki laki yang rasanya koq dekat banget dibelakang saya. Tak berburuk sangka saya pikir maklum lah bus penuh jadi berdesakan.

Anehnya setiap bus berhenti  koq orang ini makin mepet ke bokong saya.  Makin lama saya merasakan nafas berat si laki bejat yang akhirnya membuat saya sadar kalau dia sengaja nempelin tongkatnya. 

Saya sangat kesal dan marah, tak peduli sedang penuh sesak. Saya balik badan dengan ujung payung mengarah ke selangkangan laki laki itu lalu saya dorong dengan kuat! Sambil teriak " Kurang ajar loe ya ! Setan!" Dia mundur  kesakitan sambil megangin anunya lalu terbungkuk bungkuk nyusup diantara penumpang. Andai saya pakai celana panjang, sudah saya tendang biar dia nyungsep sekalian. 

Tak lama bus berhenti  dan ia melompat turun. Saya tak  peduli lagi penumpang lain lihatin saya dan entah ngomong apa. Pokoknya saya puas sudah membuatnya keok.   Andai kejadiannya saat ini, habis tuh manusia bejat digebukin orang satu bus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline