Lihat ke Halaman Asli

★彡 𝐅𝐞𝐲 𝐃𝐨𝐰𝐧 彡★

TERVERIFIKASI

Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

Waspada Penipu Mengaku Mualaf dan Pengusaha Herbal

Diperbarui: 7 Juli 2018   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: shutterstock.com/kieferpix

" Ibu, saya tertipu oleh orang yang mengaku bernama Deni Setiawan. Setelah meminjam uang dari saya, dia menghilang. FB diblokir dan  nomor XL nya  tak bisa di hubungi. Pantesan waktu itu HP saya dipegangin terus. Ternyata dia hapus no telponnya di hp saya.  Teganya dia menipu seorang janda yang harus cari nafkah sendiri. Mohon bantuan ibu untuk menulis kisah penipuan ini. Masalah uang biarlah hilang, tapi saya tak ingin ada korban lagi.  Insya Allah bu, si penipu akan mendapat balasan atas perbuatannya. "

Demikian pesan dari seorang ibu  pada saya .  

Zaman sekarang para penipu tak punya rasa malu dan  takut pada Tuhan. Demi uang mereka mau melakukan apa saja, bahkan membawa agama  untuk memikat calon korban. Sungguh mereka tak punya hati nurani dan tega menipu bangsanya sendiri.

Seperti kisah Arida (samaran) yang usianya kira kira 45 th.   Dia mengira sang kekasih lelaki soleh tapi ternyata penipu kelas teri yang tega ngembat duit seorang janda. Mungkin pria ini pengangguran yang tak  bisa makan kalau tidak menipu orang atau sudah keenakan makan uang haram.

Pada 14  April 2014,  Arida berkenalan dengan pria bernama Deni Setiawan lewat Facebook yang mengaku  seorang mualaf dan pernah belajar agama Islam di pesantren. Deni mengaku  punya rumah dan toko herbal di Bandung dan Jakarta.  Biasa  kerja sama dengan dokter kandungan di Jakarta menjual obat untuk pasien yang ingin punya keturunan. Sedang dia sendiri kalau sakit berobat ke Singapore.  Pokoknya biar terkesan orang kaya banget gitu deh.

Baru kenal tiga hari,  Deni sudah mulai merayu dan ingin berkunjung  kerumah Arida. Mungkin ibu ini  baru kenal Facebook dan tak tahu di social media banyak playboy cap kampret.  Ia   langsung percaya saja kalau Deni serius dan  ingin mengenal keluarganya. 

Arida senang sekali saat Deni datang kerumahnya pada tanggal 17 April 2014. Kebetulan dirumah itu ia hanya bertiga dengan orang tuanya yang sudah sepuh. Sedang anak anak Arida tinggal diluar kota. Di hadapan kedua orang tuanya  Deni  mengaku  mualaf yang sudah umrah ketanah suci. Ia juga berjanji akan menikahi Arida secepatnya.  

Tanpa ragu  keluarga Arida mengizinkan Deni menginap semalam dirumah mereka.  Apalagi melihat sang kekasih mau menjadi imam saat sholat berjamaah dengan keluarganya. Arida makin bahagia dan merasa sang pujaan  lelaki soleh.

Esok paginya  saat Arida berdua saja dengan Deni, ia  mendengar sang kekasih bicara ditelpon dengan temannya di Cirebon, tapi pakai  bahasa Mandarin. Tentu  saja ia tak mengerti apa yang dibicarakan. Tak lama  Deni  menjelaskan bahwa ia ingin memesan obat tapi uangnya kurang. Lalu ingin pinjam uang dari Arida dengan janji akan dikembalikan esok pagi.

" Gimana dong aku lagi ngga ada uang."  jawab Arida

" Pinjam mainan kamu saja!" ujar Soni

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline