Kisah masa kecilku memang pilu tapi dibandingkan dengan kisah Bapak John Soe, maka deritaku tak seujung kuku. Kepedulianku pada sesama, tak ada apa apanya dibandingkan Ibu Hanna Amelia yang membantu orang miskin tanpa peduli apa agama mereka. Masya Allah kisah mereka telah menguras air mataku dari awal hingga akhir acara Kick Andy special Natal yang berjudul " Be The Light"
Dari kisah mereka ini saya buat tulisan semoga kita semua dapat memetik hikmahnya.
KISAH HIDUP BAPAK JOHN SOE
Saat usia 4 bulan John menderita cacat polio lalu ditinggalkan di rumah sakit oleh orang tuanya. Usia 3 tahun suster mengirimnya ke panti asuhan anak anak cacat di Medan. Mereka yang berada dipanti itu tak semuanya yatim piatu. Setiap libur mereka dijemput oleh keluarganya tapi John kecil tinggal di panti..
Usia 8 tahun, panti asuhan akan direnovasi dan semua anak anak harus kembali ke orang tua masing masing. Suster dipanti itu berusaha mencari orang tuanya lalu mengembalikan John pada mereka tapi ditolak. Alasan ibu John tak ada tempat, tak bisa merawat karena semua sibuk. Padahal mereka bukan keluarga miskin.
Suster tetap memaksa orang tua John untuk menerima John tinggal dengan mereka. Namun sayang dirumah yang harusnya menjadi teman nyaman bagi seorang anak , sebaliknya John diperlakukan tidak manusiawi. Ia ditempatkan di halaman belakang, tidak boleh bermain dengan saudara atau teman sebaya. Hanya saat hujan baru boleh masuk kerumah. Makan dan tidur dibedain dengan saudara2 nya yang lain. Dua minggu kemudian John diantar kembali ke panti asuhan atas perintah ibunya. Badannya kurus dan penuh gigitan nyamuk.
Pada usia 14 tahun kehidupan John berubah.
Saat itu seorang warga Singapore keturunan Belanda Itali namanya Ted De Ponte yang juga anggota Rotary Club telah mengubah hidup John. Ted berkunjung ke panti karena salah satu suster Belanda disana adalah kawan sekolahnya.Dia ingin mensponsori seorang anak yang sangat butuh bantuan dan perhatian. Suster itu langsung teringat pada John. Esok harinya John dipertemukan dengan Ted, disitulah ia merasakan pelukan penuh kasih yang tak pernah ia rasakan dari orang tuanya. Pada moment yang diceritakan ini Andy Noya dan penonton menangis, apalagi saya, banjir airmata.
Ted membawa John berobat ke rumah sakit di Singapore untuk memperbaiki kakinya. Selama 9 bulan di rumah sakit, semua biaya dari Rotary Club. Dengan dana itu John dapat melanjutkan SMA nya di Medan, lalu kuliah arsitek di Singapore dan Design Interior di London.
Teringat pada kedua orang tuanya, John mencari mereka dan akhirnya ketemu. Menurut John, wajah kedua orang tuanya sangat dingin. Tak ada pelukan apalagi tangisan. Lalu John menegaskan bahwa dia datang bukan untuk balas dendam atau kembali ke orang tuanya, tapi hanya ingin berterima kasih karena selama puluhan tahun dibuang oleh mereka telah merubah hidup John. Masya Allah hatinya begitu penuh kasih, tak ada dendam atau sakit hati. Jika saat cerita di Kick Andy John menangis, maka semua itu karena luka batin yang tak akan pernah hilang selama hidupnya.
Kini John telah menikah dan memiliki dua orang anak. Aktif di kegiatan sosial Rotary Club.