Lihat ke Halaman Asli

★彡 𝐅𝐞𝐲 𝐃𝐨𝐰𝐧 彡★

TERVERIFIKASI

Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

Bekerja Tak Perlu Cari Muka

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cari muka adalah orang yang bekerja dengan menjilat keatas dan menginjak kebawah.  Orang orang seperti ini paling suka mengadu domba atasan dengan temannya sendiri. Susah lihat orang senang dan senang lihat orang susah. Umumnya mereka yang suka cari muka alias penjilat karena dalam hatinya selalu iri, di otaknya selalu negative thinking. Semua itu untuk menutupi kekurangannya. Tak peduli ulah mereka merugikan orang lain, yang penting atasan senang.

Teringat pada tahun 90 an jaman saya kerja  di tempat kursus Bahasa Inggris yang guru gurunya semua native. Letaknya di Jakarta Selatan. Boss saya cewek punya seorang sekretaris  sebut saja namanya Indah yang sudah menikah.

Tentu saja sebagai pegawai baru, saya harus banyak belajar dan juga menyesuaikan diri dengan teman teman kerja yang lain.  Banyak yang bilang agar saya berhati hati pada Indah karena dia tukang carmuk alias penjilat. Saya tak begitu menanggapi, yang penting saya bekerja sepenuh hati dan mau belajar hal hal baru.

Setelah bekerja beberapa bulan, Indah mulai usil dengan kehidupan pribadi saya. Kalau ada teman cowok jemput karena pulang satu arah, pasti dilaporin keatasan saya dengan bumbu tambahan, katanya saya selingkuh.  Saya diam saja hingga suatu hari ibu boss memanggil  dan menanyakan gossip itu. Langsung saya jawab bahwa siapapun yang antar jemput , suami saya sudah tahu dan dia ngga keberatan.

Indah terus saja cari muka dengan mengadukan hal hal pribadi teman yang lain pada si boss. Seolah dia tak ingin orang lain dekat dengan si boss . Makanya mati matian carmuk jadi penjilat. Beberapa kali saya ingatkan Indah agar tak usah ikut campur urusan pribadi orang lain yang penting kerjaan rapi, tapi dia cuek saja.

Beberapa teman sudah mengundurkan diri karena malas berurusan dengan penjilat. Ditambah si boss kalau dengar aduan suka langsung memarahi bawahan didepan yang lain. Alasannya biar yang lain tahu. Sayapun makin tak betah lalu melamar di tempat lain dan diterima. Pamit pada si boss dengan alasan ingin mengurus keluarga padahal dua hari kemudian  saya sudah kerja ditempat yang baru.

Dua bulan berlalu, si boss telpon saya katanya baru memecat Indah karena ketahuan memalsukan tanda tangan di cek milik si boss. Uang yang dicairkan 2,5 juta dan  pada jaman itu sangat besar sekali. Ternyata Indah sering menggelapkan uang cash dengan catatan fiktif.  Si boss minta saya kembali, sayang saya sudah betah ditempat kerja yang baru. Pantas aja Indah selalu usil dengan urusan orang dan tukang carmuk, ternyata ada yang dia tutupin.

Dari pengalaman diatas sayapun belajar bahwa kalau jadi atasan jangan suka marahin bawahan di depan yang lain, lebih baik panggil dan ajak ngomong berdua saja. Kalau jadi anak buah jangan suka cari muka karena cuma menambah musuh ditempat kerja.

Alhamdulilah bertahun kemudian saya punya usaha  kelas menengah dan anak anak buah, Saya perlakukan mereka bagai keluarga. Jika ada pegawai berbuat salah, saya ajak bicara empat mata. Jika ada bawahan coba cari muka, saya nasihati.

Bekerja itu tak perlu cari muka, yang penting rajin, mau belajar, punya inisiatif,  jujur dan tidak korupsi. Maka atasan dan teman teman kerja akan menghargai kita. Sumpe deh paling sebel sama orang yang suka carmuk...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline