Lihat ke Halaman Asli

β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…

TERVERIFIKASI

Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

Mengaku Penolong Ternyata Penipu

Diperbarui: 24 Juni 2015 Β  01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sungguh keterlaluan para penipu lokal asli Indonesia ini, mereka penjahat maya yang tega menipu bangsanya sendiri. Kadang saya berpikir, scammers Afrika saja masih punya perasaan. Mereka tak akan mau menipu bangsanya sendiri. Tapi kenapa para penipu di negeriku tega menipu saudaranya sendiri? Mungkin mereka ngga punya nyali, makanya cuma berani nipu di negerisendiri.

Kisah ini terjadi pada tanggal 8 Februari 2014 kira kira jam 15.00 WIB. Korbannya istri seorang guru SLTA di Tasikmalaya.

Sebut saja namanya Enni, tiba tiba ia ditelpon oleh orang tak dikenal (no hp : 085 211 995 607).Si penelpon mengatakan bahwa adiknya yang tinggal di Bandung kecelakaan lalu di bawa ke rumah sakit dekat tol Cileunyi. Ia mengaku yang menolong adik bu Enny tapi pihak rumah sakit minta pembayaran uang muka dan sudah ditalangin olehnya. Sipenelpon minta diganti uangnya dengan pulsa saja senilai Rp. 100.000,- untuk 5 nomor HP.Berhubung ibu Enni sangat panik, ia percaya saja dan langsung mengisi pulsa seperti yang diminta si penelpon.

Dua puluh menit kemudian, ada telpon lagi dari orang yang sama, mengabarkan bahwa adik Bu Enni meninggal dunia. Untuk pengurusan jenasah sudah ditalangin lagi pakai uang si penelpon sebesar Rp. 1.000.000,- dan minta diganti dengan pulsa juga. Ibu Enni makin panik mengetahui adiknya meninggal langsung mengirim pulsa Rp. 100.000 untuk 10 nomor HP.

Daftar nomor HP yang sempat dicatat oleh bu Enni sbb :

085 216 845 178

085 216 845 160

085 216 845 084

085 217 298 702

081 295 761 767

082 323 457 759

085 280 947 743

Saat suaminya pulang mengajar, bu Enni menangis sambil menceritakan bahwa adiknya meninggal kecelakaan lalu ada penolong yang minta ganti uang untuk mengurus adiknya dengan pulsa. Ia langsung dibentak oleh suaminya yang mengatakan bahwa itu penipuan. Barulah bu Enni sadar dan terpikir untuk menghubungi adiknya di Bandung yang ternyata masih segar bugar. Mungkinkah bu Enni di hipnotis via telpon? Wallahualam.

Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua.Hati hati saat menerima telpon dari orang tak dikenal. Jika dia menyebutkan ada anggota keluarga yang kecelakaan lalu minta sejumlah uang atau pulsa, cepat tutup telpon lalu hubungi anggota keluarga yang disebutkan tadi.

Catatan :

Terima kasih untuk " Akang" sahabat dari suami korban yang sudah mengizinkan saya menulis kisah penipuan ini.






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline