Bu Nissa (samaran) tak pernah menyangka kalau teman chat yang sudah setahun dikenalnya ternyata seorang scammer. Ia sudah mengirim uang tapi masih saja kurang dengan alasan ini itu. Saat itu bulan 12 Desember 2013 dan Ibu Nissa baru menemukan page saya "Waspada Scammer Cinta" pada tgl 27 January 2014. Barulah ia sadar telah ditipu dan tak mau kirim uang lagi. . Si scammer meradang lalu mengancam.
Sesungguhnya Bu Nissa tidak mencari pasangan hidup, ia hanya mencari teman chat sambil melatih bahasa Inggrisnya. Seorang single mom dengan dua putri cantik ini masih kuliah sambil bekerja.
Setahun lalu Ibu Nissa berkenalan dengan pria bernama Collin Walters lewat dating sites, seperti biasa scammer selalu mengaku duda dengan 1 anak lelaki. Lalu mereka sering chat sebagai teman , kadang chat bertiga dengan putri putrinya.
Akhir Desember tahun lalu, Collin mengatakan akan ke Indonesia bersama anaknya untuk merayakan Natal. Lalu sebelum berangkat, ia minta Bu Nissa mengisi form , mengirim ID dan alamat rumah dengan alasan jika terjadi apa apa maka bu Nissa berhak menerima warisan uang yang jumlahnya ngga kira kira. Dengan lugu ibu Nissa memberikan semua yang diminta Collin plus photo bertiga anak anaknya.
Tanggal 12 Desember Collin dan anaknya sudah tiba di Malaysia tapi ditahan dibandara karena bawa uang banyak sekali. Lalu seseorang mengaku staff bandara minta uang 4 juta rupiah untuk membebaskan Collin dan anaknya. Karena kasihan pada si anak kecil, bu Nissa langsung mengirim uang. Padahal kawan kawannya sudah mengingatkan kalau itu kerjaan scammer.
Ceritanya si Collin dan anaknya sudah dilepas tapi ada lagi permintaan uang 330 poundsterling, kata pihak bandara untuk fee pencairan uang yang ditahan. Tapi Ibu Nissa makin curiga dan terus mengulur waktu sampai akhirnya menemukan page saya " Waspada Scammer Cinta" Sadar telah ditipu, ia menolak mengirim uang lagi.Sudah bisa ditebak, si Collin scammer yang tadinya manis mulai mengancam. Katanya ia bisa menculik kedua putri Bu Nissa dan berbuat apa saja karena memiliki data lengkap.
Siang malam Bu Nissa ketakutan setengah mati karena terus di teror dengan sms dan telpon. Saat itu ia tak berani cerita pada siapapun, semua ia simpan sendiri. Apalagi ibunya sedang sakit sakitan.
Tak tahan dengan ancaman, akhirnya Bu Nissa menjual rumahnya di Jawa Timur dengan harga sangat murah lalu pindah ke Jakarta. Alasan pada keluarganya untuk membayar hutang kuliah. Mereka percaya karena Bu Nissa tak pernah berbohong. Kini rasa bersalah terus menghantui karena membohongi keluarga.
Walau sudah pindah ke Jakarta, bun Nissa masih ketakutan kalau scammers akan menemuinya. Akhirnya photo photo di FB diturunkan, padahal FB adalah cara satu satunya berhubungan dengan ke 9 saudara saudara bu Nissa yang tinggal di berbagai kota di Indonesia. Pasti keluarga besarnya bingung karena tak ada lagi photo photo keluarga.
Tak lama kemudian bu Nissa curhat pada saya tentang ancaman2 itu dan rasa takutnya. Kadang malam hari dia masih ngga bisa tidur. Sungguh hati saya ngenes mendengar kisah bu Nissa.
SARAN PENULIS :