Lihat ke Halaman Asli

Penghias Lampu Merah

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tawa riang penuh kegembiraan

Lagu-lagu indah mengalir dari mulut mungil itu
Tatapan-tatapan polos penuh ketulusan
Kaki-kaki mungil tak beralas menapaki jalanan beraspal
Menghiasi setiap sudut lampu merah
Tangan halus itu harus bersahabat dengan debu jalanan
Jiwa lembut mereka harus bertarung dengan kerasnya dunia
Sendiri tanpa pelindung tanpa pembela
Tubuh kecil itu tak pernah merasakan
Belaian kasih sayang penuh cinta dan ketulusan
Ilmu pendidikan pun tak pernah mereka rasakan
Mereka telah kehilangan masa indah anak-anak
Bertarung melawan kejamnya hidup
Melawan kerasnya dunia
Masihkah ada yang peduli?
Masihkah ada yang membela dan melindungi?
Mereka berhak atas pembelaan dan perlindungan
Wajah-wajah itu adalah wajah penerus bangsa
Sadarlah!! Tengoklah barang sedetik
Kehidupan jalanan yang keras
Penuh dengan tubuh-tubuh mungil
Dan jiwa-jiwa tak berdosa menjadi korban
Jangan biarkan tubuh-tubuh mungil tak berdosa itu
Melawan kejamnya kehidupan
Di tengah jalanan yang tak bersahabat
Tanpa pembelaan dan perlindungan
Mereka berhak atas hidup yang lebih baik
Mereka berhak mendapatkan pembelaan dan perlindungan
Sebagai generasi penerus bangsa
Mereka berhak!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline