Lihat ke Halaman Asli

Hujan

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rintik air yang jatuh berganti dengan guyuran air yang tumpah dari langit bersama angin dan kilat yang tampak tak bersahabat

hadir saat jiwa terbelenggu oleh ikatan yg sesakkan dada, meronta-ronta dengan berteriak menghilangkan diam yang mengalir didarah

dingin mulai merasuki hingga ke tulang melumpuhkan sendi-sendi darahpun perlahan membeku

dan akhirnya hujan sore ini mampu melumpuhkan seorang monster yang tak mampu berkutik

guyuran air,langit hitam kelam,angin dan kilat yg kian tak bersahabat akan berganti dengan sinar yang mampu melepaskan jiwa

jiwa yg mana! Jiwa tertancap tombak hitam kehidupan, jiwa penuh asa yg ingin genggam bulan,atau jiwa yg penuh ketiadaan

jiwa yang terbelenggu oleh ikatan kehidupan yang kini penuh cerita kelam atau bahkan jiwa yang penuh ambisi

sore ini tak lagi bercerita, tapi berteriak! menggema meruntuhkan asa, tundukkan ambisi yang kosong, hilang bersama dingin

teriakan yang penuh cerita untuk melawan asa yang penuh ambisi di tengah guyuran air dalam dingin

created by feti & yomi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline