Pandemi covid-19 telah berjalan sekitar lebih dari satu tahun. Hal ini memberikan permasalahan baik kesehatan maupun sektor lainnya salah satunya adalah ekonomi. Dampak ekonomi ini paling terasa adalah pada pengusaha mikro kecil menengah salah satunya adalah penjual tahu. Di kediri sendiri banyak ditemukan pengusaha tahu baik yang sekala besar maupun sekala rumahan sebagaimana kelompok Utaran ini. Kelompok Utaran adalah kelompok usaha tahu rumahan yang berada didaerah Badal Pandean, Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Kelompok utaran ini juga mengalami penurunan omset penjualan tahu selama pandemi ini terutama selama program pembatasan sosial PKKM. Hal ini yang mendorong dosen IIK Bhakti Wiyata (Bhakta) Kediri dengan bantuan Hibah Kemendikbudristek dalam tajuk Program Kemitraan Masyarakat untuk mengangkat tema pemberdayaan kelompok utaran dalam memanfaatkan air sisa tahu untuk bahan tambahan sabun.
Tri Ana Mulyati sebagai ketua tim dari dosen IIK Bhakta menyatakan bahwa program ini adalah solusi yag tepat untuk mengurangi permasalahan ekonomi dimasa pandemi tanpa mengganggu proses produksi. "Memanfaatkan air sisa tahu merupakan cara yang tepat, karena hal ini tidak mengganggu produksi tahu bahkan air sisa ini sering dibuang" Imbuhnya. Tri Ana juga mengungkapkan bahwa ide membuat sabun dengan ekstrak tahu ini terinspirasi dari sabun yang saat ini sedang viral terutama di Thailand yaitu sabun kedelai yang memiliki banyak manfaat terutama untuk perawatan kulit.
Dosen IIK Bhakta Ajak Pengrajin Tahu di Kediri Bikin Sabun Viral
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI