Lihat ke Halaman Asli

Fery Pratama

Mahasiswa

Ayah, Pahlawan di Balik Layar

Diperbarui: 12 November 2017   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: indiatimes.com

Ayah merupakan suatu gelar yang kelihatanya mudah untuk didapat dan juga mungkin kelihatannya sangat gampang untuk dijalankan. Tetapi aku sangat kagum dengan sosok ini, bukan hanya karena aku laki-laki yang nantinya bisa jadi sesosok ayah, tetapi juga saya kagum bagaimana beliau membahagiakan keluarganya tanpa pamrih. Beliau tidak pernah ingin menuntut balas budi dari kita.

Beliau dedikasikan hidupnya untuk kebahagian semua anggota keluarga. Berbagai cara beliau tempuh demi membawa beras pulang kerumah. Apapun pekerjaan dia lakukan demi mebawa uang untuk kebutuhan kehidupan keluarga, mulai dari bertani sampai berkompeni, mulai dari kuli sampai mengajar ngaji, pokoknya semua pekerjaan yang dianggap beliau mampu menjalankan maka akan ia ambil. Berapapun uang yang didapat akan beliau terima dengan harapan uang yang dia bawa bisa membawa senyuman seluruh anggota keluarga.

Beliau dengan penuh semangat berangkat pagi hari demi terus mencari penghidupan untuk keluarganya. Dengan semangat berkobar tiap harinya beliau dengan optimistis melakukan sesuatu agar nantinya ada yang ia bawa kerumah walaupun terkadang pulang dengan tangan hampa. Tetapi kenyataan lainnya akan lebih pahit sesampainya, di rumah beliau dihadapkan pada orasi perjuangan dari sang istri dimana sang istri melakukan protes karena uang belanja sudah habis, listrik belum bayar, sepatu anak waktunya ganti, spp harus bayar bulan ini, untung saja ini rumah sendiri bukan kontrakan jadi ndak ada tanggungan uang kontrakan. 

Kalau sudah begini mau gimana lagi, beliau mau marah akan tambah ngerunyam urusannya sebenarnya beliau bisa saja marah tetapi seorang suami yang baik akan lebih memilih diam ketika istri marah, karena ketika suami baru ngomong satu kali maka sudah sepuluh kali omongan yang terlontar dari sang istri. Seperti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW bahwa ketika istri marah maka kita suami harus diam baru sesudah dia tenang maka berikan penjelasan yang baik.

Kalau sudah begitu pasti ayah akan tidak bisa tidur nyenyak. Beliau akan terus berfikir untuk memenuhi protes dari sang istri tadi. Belum lagi jika ia memiliki mertua yang suka membanding-bandingkan dan menuntut itu akan tambahh membebani pikiran seorang ayah, walaupun begitu dia sadar bahwa sang mertua begitu karena sayang terhadap anaknya. Dan tanpa disadari oleh sang istri beliau sudah menemukan solusi untuk masalah itu. Itulah salah satu kehebatan seorang ayah dalam menjamin kehidupan keluarganya. dibalik kesuksesan seorang anak pasti ada seorang ayah yang hebat. Memang surga ada dibawah telapak kaki ibu. Tetapi jangan pernah anggap remeh perjuangan seorang ayah kita. Bahagiakan lah mereka berdua sebisa kita membahagiakan mereka.

"Ya Allah panjangkanlah umur kedua orang tua kami, dan percepatlah sukses kami, kami ingin bahagia bersama mereka berdua"

Malang, 12 November 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline