Lihat ke Halaman Asli

Daging Kucing? Pasar Ekstrim Tomohon (Pecinta Hewan Jangan Baca)

Diperbarui: 19 Mei 2016   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar beriman tomohon adalah pasar tradisional seperti biasanya, tidak ada yang berbeda dari pasar tradisional di pulau jawa. Pedagang sayur, buah, kebutuhan pokok, makanan, ikan dan daging ada disini. Ada satu buah blok yang membedakan dari kebanyakan pasar lainnya, yap pasar ekstrim, di blok ini para penjual menjajakan dagangan berupa daging hewan, ada anjing, babi, kelelawar/paniki, tikus hutan, yaki/monyet (ilegal), ular piton dan kucing. Mungkin terdengar asing di telinga kita, tapi begitulah disini di jual layaknya daging kerbau, sapi dan kambing di pulau jawa.

blok Pasar ekstrim

Mungkin suatu saat kalo kesini lagi gw bakal mengajak pecinta hewan, hehe. Gw mau lihat ekspresi mereka, melihat anjing tergeletak gosong tak berdaya, melihat kucing manis yang siap dipotong. Apalagi melihat cara penjagalan hewan disini tidak ada rasa manusiawi eh hewaniawi, hehe. Leher anjing di ikat dengan tali, di pukul-pukul dengan benda tumpul sampai mati, setelah itu di hanguskan bulunya dengan gas api sampai gosong.  Melambaikan bendera putih kayaknya si pecinta hewan melihat kondisi hewan kesanyangan diperlakukan seperti itu.

paniki/kelelawar

Tidak semua daging anjing di makan, jenis anjing kampung dari gorontalo tegas si penjual, jadi tidak mungkin anjing-anjing sejenis bulldog, Siberian dan ras-ras anjing yang berharga lainnya. Tikuspun juga seperti itu, hanya tikus hutan ekor putih yang di jual, sengaja ekor tidak di potong untuk sebagai penanda kalo benar-benar tikus hutan ekor putih. Untuk kucing gw no coment gk tega juga liatnya.

img-20160506-063834-573d5b1ee4afbd310569b22c.jpg

Setelah merasa eneg di pasar, melihat ke ekstriman pasar ekstrim, kita kembali ke mobil dan mencari sarapan. Bubur khas manado, menu makan pagi ini. Sebenere perut gw masih merasa kurang nyaman, membayangkan hewan-hewan ekstrim tergelatak tak berdaya. Bubur tinutuan masyarakat manado menyebutnya. Kesan pertama kali melihatnya agak kurang menarik, seperti hanya di campur-campur semua bahan olahannya, tanpa memikirkan nilai estetika makanan enggak cuma sekedar rasa tapi juga penampilan. Nama tinutuan sendiri ternyata adalah semrawut, sesuai dengan penampilannya, hehe. Rasa jagung manis dan kemangi sangat kuat, juga labu kuning dan ubinya. Untuk ukuran perut yang kecil kayak gw, menghabiskan satu mangkok bubur tinutuan gk akan kuat, porsi jumbo ini mah. Tinutuan sangat cocok untuk menu sarapan, wajib di coba makanan khas manado yang satu ini, dari pada harus mencoba makanan ekstrim, ini lebih manusiawi, hehe.

bubur tinutuan

Kita kembali ke hotel untuk sekedar istirahat, karena habis ini kita bakal rapling. Suasana di hotel gardenia emang ngangenin, udara sejuknya membuat gw ingin lebih lama bersantai disini. Lagi-lagi hujan melanda langit minahasa, gw seduh kopi, bersantai di beranda bersama bang rico kita ngobrol asyik disitu.

Sebelum proses penghangusan bulu

Langit minahasa emang lagi baper, panas kembali hadir, kita makan di rumah makan china. Kurang suka sih sama rasa makanan disini, rasanya aneh, mungkin kena olahan dari babi, duh duh. Bang sopir kita ini (maaf lupa namamu bang) bercerita soal bedanya muslim Makassar sama muslim jawa, kalo muslim Makassar tidak akan mau masuk kepasar ekstrim, mencium bau babi aja katanya udah haram, apalagi sampai masuk ke penjagalan babi. Kalo muslim jawa malah bersemangat untuk melihat pasar ekstrim. Ya begitulah bang, orang-rang jawa emang suka penasaran, hehe. Yang dilarang malah dikerjakan, yang diperintah malah dihiraukan. Ups gak semua sih, hehe. Bang sopir ini penakut banget katanya, kalo lg sendiri takut gelap katanya. Dia cerita kalo bukan karena cap tikus dia gak bakal mau tidur di gazebo di dinding kilo tiga, dan yang lebih lucu dia terbangun pas subuh, kebelet kencing tapi tidak berani keluar dari gazebo takut katanya, jadi dia menunggu pagi baru bisa kencing, wkwk ngakak gw bang. Dia juga cerita kalo di dinding kilo tiga pernah terjadi banjir bandang, jd saat ada acara panjat tebing disitu, para pemuda itu terbawa arus, itu tinggi banget banjirnya, dan ada 1 orang asli papua yang tidak ditemukan sampai saat ini. Duh bang, untung abang cerita pas disini. “sengaja enggak diceritain kemaren”, tegasnya.

potongan-daging-573d774b41afbdf4069566c7.jpg

Ada kabar yang kurang menyenangkan, team yang menyurvei area rapling mengabarkan kalo debit air terlalu tinggi jadi tidak dimungkinkan untuk melakukan aktivitas rapling. Untuk keselamatan kita, raplingpun tidak jadi, agak kecewa sih, ya begitulah kalo beraktivitas bersama alam, lebih di utamakan keselamatan, jangan sampai ego kita melawan alam.

babi-573d76f47893732b06ec9f39.jpg

Kitapun melanjutkan perjalanan ke manado, dan besoknya kita akan melanjutkan adventure kita ke bunaken, yuhuuu. Karena sore dan malam ini free, kita putuskan untuk nonton AADC2, ehh CIVIL WAR maksud gw, hehe.

Siap Jadi RW

-feryanymous07@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline