Lihat ke Halaman Asli

Seperti Merpati Jantan yang Kemayu

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai yang Mahakuasa, kekasih seluruh alam semesta

Yang abadi dan kekal adalah ada dalam cinta-Mu

Yang Agung dan azali adalah ciptaan-Mu

Sedang aku adalah malam kosong

Aku pernah lupa dan hitam

Kepekatan diri menjadikan mata gelap menatap

Pendengaran hati-pun menjadi tuli, membisukan kebenaran

Aku semakin tak sadar bahwa keheningan adalah cambuk mulia

Memompa batin untuk memeluk hangat cahaya

Sedang hidupku menjadi tawanan dunia

Wahai air laut yang hitam ketika aku terpejam

Arahkan anginmu membawaku berlayar tenang

Wahai simponi yang lezat ketika aku lapar

Mainkan nadamu agar hati menari

Wahai merpati yang tak lagi sepasang

Terbangkan aku pada angkasa yang merindu

Allah-ku, tempatku berserah dan tempat ruhku kembali

Batinku terlelap ketika mendengar nama-Mu

Pikiranku rebah jika menghikmati siapa aku dan siapa Engkau

Hatiku merintih ketika tenggelam di laut penyesalan

Wahai cinta-Mu yang Mahaputih bila aku merasakan

Engkau, lentera yang tak akan pernah padam

Menyebarkan cahaya,menerangi batin yang gelap

Aku sadar, kemarin-kemarin cintaku kepada-Mu masih seperti ombak

Pasang dalam ketakutan lalu surut dalam kemunafikanku

Dan aku seperti terlantar

Duhai Mahaperindu yang menyediakan cahaya kedamaian

Aku menjadi lebih dekat bila langkahku cepat

Mengejar kerlip cahaya-Mu sebagai arah tujuan

Sambil berharap kekuatan hati menjadi Iman

Sebagai bekal pada hari yang dijanjikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline