Lihat ke Halaman Asli

Fery. W

Berharap memberi manfaat

Menakar Peluang Bamsoet Menjadi Ketua MPR

Diperbarui: 2 Oktober 2019   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detik.com

Pelantikan 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat masa bakti 2019-2024 telah rampung dilakukan hari Selasa pagi (1/10/19) kemarin. Jajaran pimpinannya telah selesai dipilih dan dilantik pada hari yang sama. Ketua dan Wakil Ketua DPR 2019-2024 dipilih berdasarkan hasil Pileg 2019. Partai yang berhak mendapat kursi pimpinan DPR adalah PDIP, Golkar, Gerindra, NasDem, dan PKB. PDIP berhak mendapatkan jatah kursi Ketua DPR karena keluar sebagai pemenang Pemilu 2019.

Puan Maharani dari PDIP sebagai Ketua DPRRI disusul Azis Syamsudin dari Golkar sebagai Wakil Ketua DPRRI, Sufmi Dasco dari Gerindra Wakil Ketua DPRRI, Rachmat Gobel dari Nasdem sebagai Wakil Ketua DPRRI dan terakhir Muhaimin Iskandar dari PKB sebagai Wakil Ketua DPPRI.

Bukan hanya DPRRI yang sudah merampungkan struktur pimpinannya. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia pun telah memilih pimpinannya. 

La Nyalla Mataliti terpilih sebagai Ketua DPD RI periode 2019-2024. Ia terpilih melalui mekanisme voting, dari 134 anggota DPD yang hadir dalam rapat paripurna untuk menentukan pimpinan DPD.

La Nyalla meraih 47 suara lebih banyak dari 3 pesaing lainnya masing-masing Nono Sampurno dengan raihan 40 suara, Mahyudin 28 suara, dan Sultan Bachtiar 18 suara. Peraih suara terbanyak berikutnya otomatis akan menjadi Wakil ketua DPDRI.

Setelah kedua Lembaga Tinggi tersebut menentukan pimpinannya, yang patut dan menarik ditunggu adalah susunan Kepemimpinan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Periode 2019-2024.

Isu penguatan MPR dengan upaya menghidupkan kembali  Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahkan ada wacana akan mengembalikan MPR sebagai Lembaga Tertinggi Negara yang memiliki kewenangan memilih Presiden. Tak seperti sebelumnya fungsi MPR hanya minimal dan bersidang cuma dua kali setahun, menjadikan posisi Ketua MPR menjadi terlihat seksi.

Banyak pihak yang berminat menduduki kursi ini, bukan hanya dari pihak partai-partai pendukung Jokowi. Partai Gerindra yang notebene nya oposisi, berminat untuk menduduki kursi ini. Di dalam koalisi pendukung juga terlihat jelas PKB dan Golkar sangat meminati MPR 1.

Namun bila kita melihat situasi terkini, peluang Golkar untuk menduduki kursi Ketua MPR jauh lebih besar dibanding yang lain. Apalagi setelah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar lebih memilih menjadi Wakil Ketua DPRRI. Padahal sebelumnya ia salah satu pihak yang paling keras ambisinya untuk duduk di kursi Ketua MPR.

Mungkin telah terjadi lobi-lobi yang dilakukan oleh Golkar dan beberapa pihak agar melepas posisi itu untuk Partai berlambang beringin ini. Sementara Partai Gerindra terlihat tak akan maju, karena arah dukungan ke pemerintah Jokowi pun belum jelas benar. Walaupun menurut saya secara samar terlihat mereka akan ada diluar, dan bertindak sebagai "oposisi".

Dengan situasi seperti itu, saya sih melihat peluang Golkar untuk menduduki Kursi Ketua MPR menjadi sangat besar. Selain itu kedudukan mereka sebagai runner-up pemenang pemilu 2019 apabila dilihat dari perolehan kursi di DPRRI. Menjadikan mereka pantas meraih Jabatan Ketua MPR.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline