Lihat ke Halaman Asli

Fery. W

Berharap memberi manfaat

Catch Me If You Can, Terkadang Lebih Mudah Hidup dalam Kebohongan

Diperbarui: 12 Agustus 2019   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Onset.shotonwhat.com

Kecerdasan terkadang bisa membuat kita terlibat dalam berbagai macam kesulitan, bila tidak dibarengi dengan nasib baik dan kesempatan. 

Itu salah satu pesan yang bisa saya tangkap dalam film garapan salah satu Sutradara terbaik yang pernah ada, Steven Spielberg dengan judul Catch Me If You Can yang merupakan film adaptasi dari kisah nyata kehidupan Frank William Abagnale, Jr. 

Film dengan genre drama komedi ini  termasuk film lama yang dirilis 17 tahun lalu,  merupakan salah salah satu film box office pada tahun 2002. 

Dua tokoh sentral dalam film ini, Frank Abignale Jr dimainkan dengan cukup apik oleh Leonardo Di Caprio dan Carl Hanratty dimainkan dengan cemerlang seperti biasa oleh Tom Hank.

Biasanya film yang berdasarkan kisah nyata apalagi ini merupakan Biografi akan beralur datar tanpa banyak twisting adegan per adegannya sudah bisa kita prediksi. 

Namun Catch me If You Can  memberikan sesuatu yang tak terbayangkan, terkesan terlalu banyak twist yang tak perlu, namun justru hal inilah yang memberi kekuatan terhadap jalan ceritanya. Padahal inti dari keseluruhan ceritanya sederhana "kehidupan seorang penipu" itu saja.

Kombinasi tiga orang hebat dalam film ini membuat film yang beralur maju-mundur tersebut menjadi menarik sebagai tontonan sekaligus inspiratif. 

Frank Abagnale Jr lahir dari kebanyakan keluarga Amerika di tahun 1960-an. Sang ayah Frank  Abagnale Sr (Christopher Walken) di awal cerita terlihat sebagai sosok sukses dalam kehidupan sosial maupun profesional. 

Memiliki istri yang cantik serta anak yang cerdas dan tampan, rumah mewah, perusahaan yang maju, dan status sosial sebagai warga terhormat. Namun dalam perjalanannya ia tersandung kasus pajak, hal ini membuat kehidupannya mulai menurun.

Real Estate mewah yang dimilikinya berganti menjadi sebuah apartemen sederhana, di pinggiran kota. Sang anak Frank jr tak melihat hal ini sebagai masalah, malah kedekatannya dengan sang Ayah tambah erat. 

Dalam kesehariannya Frank Jr acapkali melihat  sang ayah berbisnis, cek dan istilah-istilah pajak menjadi biasa bagi sang anak. Frank Jr kemudian harus pindah sekolah mengingat jarak dan kondisi keuangan keluarganya yang menurun

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline