Innalilahi Wa Innalillahi Rojiun, telah wafat Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data dan Informasi (KAPUSDATIN) Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) jam 02.20 dini hari tadi di St Stamford Modern Cancer Hospital di Guangzhao China.
Pak Topo demikian almarhum biasa dipanggil, berada di Guangzhao untuk menjalani pengobatan kanker paru-paru stadium 4B yang kemudian diketahui telah menyebar ke tulang dan beberapa organ penting lain ke seluruh tubuh.
Sebelum ke Guangzhao pak Topo sempat menyapa followernya di medsos yang dimilikinya. Dalam postingannya di Instagram yang terakhir memperlihatkan saat alm sesaat sebelum terbang ke Guangzhao di Bandara Soetta, seraya menyelipkan kata-kata permintaan maaf apabila selama ini ada salah dalam belaku dan berkata, serta meminta maaf karena selama berada di Giangzhao dia tidak bisa menginformasikan kondisi bencana yang terjadi di Indonesia.
Menurut rencana alm pak Topo sedianya akan dimakamkan di kampung halamannya di Boyolali Jawa Tengah, hal ini disampaikan Kasub Bidang Media BNPB,Teguh Harjito. " semua sedang dipersiapkan, tapi untuk lebih pastinya kita tunggu perkembangannya" ujarnya.
Saat ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turun tangan langsung mengkoordinasi staf KJRI di Guangzhao "KJRI Guangzhou sedang urus surat-surat kepulangan Pak Sutopo,kami berharap segera dapat membawa pulang jenazah alm pak Topo secepatnya ke tanah air" kata Retno.
Staf KJRI sedang mengurus hal-hal administratif di rumah sakit terkait syarat-syarat pengeluaran jenazah dan juga berkoordinasi dengan maskapai penerbangan agar bisa menerbangkan jenazah pak Topo ke Indonesia.
Selain untuk mempercepat pemulangan jenazah keberadaan staf KJRI di rumah sakit Stamford itu diperintahkan Retno Marsudi untuk mendampingi ibu Topo yang sedang berduka, "Beliau (istri Sutopo) masih nangis terus hingga sekarang. Kami upayakan surat-surat dituntaskan secara cepat," ungkap Retno seperti yang dikutip dari kumparan.com
Yang jelas semua sedang di urus secara baik, insyaallah sebaik pak Topo menyampaikan segala informasi bencana yang terjadi di Indonesia. Pak Topo merupakan garda terdepan dalam menghadapi hoaks yang sering menyertai informasi tentang bencana. Terima kasih pak, kami kehilangan, bapak orang baik.
Semoga keluarga yang ditinggalkan di beri kekuatan dalam menghadapi kehilangan ini. Selamat Jalan Pak Topo, Kami akan menyusul.
Sumber: