Keberhasilan Liverpool menjadi Juara Liga Champions Eropa 2019 ternyata tidak serta merta membawanya menjadi wakil Eropa untuk berebut Piala Dunia Antar Klub FIFA 2019/2020. Lho kok bisa? Emang Liverpool kena masalah apa?
Selidik punya selidik ternyata bukan karena Liverpool yang bermasalah, tetapi FIFA sebagai organisasi sepakbola dunia bermaksud merubah format pertandingan kejuaraan dunia antar klub menjadi turnamen 4 tahunan mulai tahun 2021.
Dengan keputusan FIFA untuk merubah format turnamen tersebut berarti untuk musim ini tahun 2019 /2020, FIFA tidak akan menyelenggarakan Kejuaraan Piala Dunia Antar Klub. Itu artinya status Liverpool sebagai juara Liga Champions Eropa 2019, yang biasanya menjadi wakil Eropa untuk berlaga di Turnamen tersebut, tidak berlaku karena tahun ini kejuaraan tersebut ditiadakan.
Kejuaran Dunia Antarklub di Abudhabi tahun lalu yang menobatkan Real Madrid menjadi juara, merupakan juara terakhir kejuaraan dunia antar klub FIFA dengan memakai format lama.
Nantinya FIFA akan memakai format 24 tim berubah dari format sebelumnya yang hanya diikuti oleh 8 tim dari 6 konfederasi berbeda. Dengan rincian 8 klub mewakili Konfederasi Eropa, 6 klub dari Amerika Latin, 3 klub dari Afrika, 3 klub dari Amerika Tengah/Utara, dan Asia/Ocenia kebagian jatah 1 klub.
Awalnya FIFA akan memberi jatah lebih banyak bagi tim-tim dari benua biru Eropa, yakni 12 klub. Tetapi respon yang kurang bagus dari klub-klub Eropa terhadap turnamen ini membuat alokasinya berubah.
Sebagai informasi tambahan klub-klub besar Eropa seperti Real Madrid, Manchester United, Liverpool merupakan bagian dari pihak yang menentang perubahan format turnamen, mereka bahkan bermaksud untuk memboikot turnamen yang diadakan oleh FIFA ini.
Sementara organisasi sepakbola tertinggi Eropa UEFA dan Asosiasi Klub-Klub Eropa (ECA) belum memutuskan apapun bahkan cenderung menentang perubahan format turnamen ini. Untuk itulah mereka tidak merespon apapun terkait masalah tersebut.
FIFA sendiri sampai saat ini masih terus menyempurnakan sistem kualifikasi, ada kabar mungkin akan dipakai koefesien nilai klub selama 4 tahun terakhir sebagai acuan untuk menentukan keterwakilan tiap konfederasi. Dus ada juga yang berpendapat bahwa keterwakilan akan ditentukan oleh Konfederasi masing-masing.
Diskusi panjang masih terus dilakukan FIFA dengan wakil-wakil konfederasi, terutama dengan UEFA menilik peran dan pengaruh Eropa di dunia sepakbola sangat signifikan.
Gianni Infantino, Presiden FIFA yakin bahwa mereka akan menemukan jalan keluar terbaik terkait penyelenggaraan Turnamen ini