Lihat ke Halaman Asli

Fery Ardiansyah

NIM 55521120042 Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Kertas Kerja Audit: Penemuan Barang Bukti dan Alat Bukti dalam Konteks Investigasi Audit Perpajakan

Diperbarui: 30 Juni 2023   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Fery K15

Tulisan ini akan membahas seputar Penemuan Barang Bukti dan Alat Bukti dalam Konteks Investigasi Teknik Audit dan Teknik Perpajakan dengan meminjam pemikiran: Substansi Sembilan kategori Aristotle, Model empat penyebab Aristotle dan Model Platon melalui lima tahap progress jiwa rasional: Eikasia, Pistis, Dua Garis Membagi Dianoia, Noesis. Atau tiga tahapan (a) Visible World (Doxa atau opini), (b) dua garis membagi ke tahap, (c) Intelligible World (Episteme Knowledge).

Setiap audit yang dilakukan harus memiliki sebuah “Kertas Kerja Audit”, yang merupakan “Dokumentasi” Hasil pelaksanaan audit; Apa yang sudah dilakukan; dan diperuntukan bagi pencapaian tujuan audit.

Tujuan kertas kerja audit; (1) merupakan dokumentasi pelaksanaan audit (Realisasi pelaksanaan program audit), (2) Bukti “Due professional care” auditor (Gambaran lengkap apa yang telah dilakukan), (3) Dasar pengambilan simpulan audit (Bahan baku penyusunan laporan hasil audit).

Berikut contoh kertas kerja audit KAP Margaret & Rekan dengan kliennya PT. Bagong 2019:

Dokpri Fery K15 1/5

Dokpri Fery K15 2/5

Dokpri Fery K15 3/5

Dokpri Fery K15 4/5

Dokpri Fery K15 5/5

1. Substansi Sembilan Kategori Aristotle: Substansi Sembilan Kategori Aristotle dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan menemukan barang bukti serta alat bukti dalam audit. Berikut adalah contoh penerapan substansi sembilan kategori dalam kertas kerja audit:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline