Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Kebakaran LA, Berpotensi "Membakar" Industri Asuransi Amerika Serikat

Diperbarui: 15 Januari 2025   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebakaran hutan di Los Angeles menghanguskan rumah-rumah mewah di Pacific Palisades, Rabu (8/1/2025). (GETTY IMAGES NORTH AMERICA/APU GOMES via KOMPAS.com) 

Sungguh menyesakkan melihat deretan bangunan yang sebelumnya berdiri  megah nan indah di kawasan Pacific Palisade Los Angeles, Amerika Serikat (AS), kini hanya tersisa puing dan abu, habis dilalap si jago merah, yang sudah sepekan membakar ribuan bangunan dan infrastruktur penting di berbagai kawasan  di wilayah LA County.

Kerugian ekonomi secara keseluruhan diperkirakan berbagai pihak, dapat mencapai 150 miliar US Dollar atau sekitar Rp2.400 triliun, yang sebagian diantaranya harus ditanggung perusahaan asuransi.

Sebagai salah satu kawasan termahal di AS, yang menjadi lokasi rumah para selebritas Hollywood, hampir dapat dipastikan seluruh bangunan tersebut diasuransikan.

Bencana Bagi Industri Asuransi AS

Bagi masyarakat AS, asuransi merupakan produk keuangan yang sudah digunakan secara inklusif. Menurut catatan United States Cencus Berau, pada tahun 2023, cakupan pengguna asuransi mencapai 92,3 persen dari seluruh jumlah penduduk AS atau sekitar 316 juta orang.

Jadi tak heran, jika sebagian besar berbagai properti yang hangus terbakar  di LA diasuransikan oleh para pemiliknya. 

Kondisi tersebut membuat dampak finansial kebakaran akan didistribusikan ke berbagai sektor di pasar asuransi AS dan mungkin global jika nantinya harus masuk pada skema reasuransi.

Lembaga pemeringkat keuangan dunia, Moody's memproyeksikan kerugian asuransi akibat kebakaran hutan  di LA yang merembet meluluh lantakan 12.300 struktur bangunan, mencapai miliaran US Dollar, karena tingginya nilai properti di wilayah terdampak.

Meskipun untuk mengukur nilai pasti tingkat kerusakannya agar bisa dikonversikan menjadi klaim asuransi membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menghitungnya.

Proyeksi kerugian asuransi lain disampaikan oleh analis perusahaan keuangan dunia, JP Morgan seperti dilansir Kompas.com, mereka memperkirakan kerugian yang harus ditanggung industri asuransi  akibat kebakaran di LA bisa mencapai di kisaran 10 miliar US Dollar - 20 miliar US Dollar, atau setara dengan Rp160 triliun hingga Rp320  triliun (dengan asumsi kurs 1 US Dollar = Rp16.000).

Perusahaan asuransi yang diperkirakan paling terdampak secara signifikan, adalah perusahaan asuransi kepemilikan rumah dan properti komersial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline