Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Rahasia di Balik Angka, Membaca Laporan Keuangan Seperti "Novel"

Diperbarui: 4 November 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi- Laporan keuangan. (Freepik/Chormail via Kompas.com)

Dalam tulisan sebelumnya yang bertajuk "Membaca Laporan Keuangan, Peta Jalan menuju Investasi Cerdas" saya mencoba memberi sedikit informasi, tentang pentingnya membaca Laporan Keuangan sebuah perusahaan sebelum berinvestasi di instrumen keuangan seperti saham, obligasi,atau surat berharga lainnya.

Bagi sebagian orang yang secara akademik bersinggungan dengan dunia keuangan seperti akuntansi atau manajemen, mungkin tak akan terlalu sulit untuk membaca dan memahami laporan keuangan.

Namun, bagi investor pemula yang awam sama sekali, melihat bentuk laporan keuangan yang penuh angka-angka seperti itu saja sudah cukup mumet, apalagi membaca dan memahaminya.

Berdasarkan apa yang saya pelajari secara akademis atau pun yang saya alami dan kerjakan. Sekilas, membaca laporan keuangan memang tampak rumit, tapi sebenarnya jika kita sederhanakan bisa seperti membaca cerita tentang kesehatan sebuah perusahaan. 

Membaca Laporan Keuangan

Bayangkan saja, laporan keuangan sebagai novel dengan beberapa bab utama. Pertama, ada Laporan Laba Rugi, yang menceritakan bagaimana perusahaan menghasilkan uang dan berapa keuntungan yang didapat. 

Di sini kita bisa melihat penjualan, biaya produksi, dan akhirnya laba bersih yang dihasilkan. Seperti membaca plot cerita, kita bisa melihat apakah perusahaan sedang naik daun atau justru menurun kinerjanya.

Lalu, ada Neraca, yang menunjukkan potret kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Di sini kita bisa melihat aset atau harta perusahaan, seperti uang tunai, gedung, atau hal lain yang berbentuk material yang bisa digunakan dalam proses produksi.

PNGtree.com

Kita juga bisa melihat kewajiban atau utang perusahaan, seperti pinjaman bank dan utang kepada pemasok. Selisih antara aset dan kewajiban adalah modal atau ekuitas, yang menunjukkan nilai kepemilikan di perusahaan. 

Neraca ini seperti melihat karakter dalam cerita, kita bisa menilai seberapa kaya dan seberapa besar utang perusahaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline