Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

"Againts All Odds" Kupon ORI026 Ditetapkan Sebesar 6,3 % dan 6,4%

Diperbarui: 28 September 2024   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DJPPR-Kemenkeu

Agak mengejutkan ketika Kementerian Keuangan secara resmi mengumumkan besaran imbal hasil atau Kupon seri terbaru Surat Berharga Negara (SBN) ritel, ORI026 yang akan mulai ditawarkan pada 30 September 2024 hingga ditutup 24 Oktober 2024.

Di tengah penurunan suku bunga acuan Bank Indomesia, dari 6,25 persen menjadi 6 persen, Pemerintah justru menawarkan kupon ORI026T3 bertenor 3 tahun di level 6,30 persen per tahun dan ORI026T6 dengan tenor 6 tahun sebesar 6,40 persen per tahun.

X.com/@DJPPRkemenkeu

Sebelumnya sejumlah analis pasar keuangan, memprediksi bahwa kupon ORI026 akan ditawarkan lebih rendah dibandingkan SBN ritel yang diterbirkan sebelumnya.

Analis instrumen keuangan fixed income dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), Ahmad Nasrudin seperti yang saya kutip dari Bisnis.com, memberikan prediksi, karena suku bunga BI turun, maka kupon yang akan ditawarkan ORI026 akan berada di posisi terendah dalam 2 tahun terakhir.

"Maklum, penurunan suku bunga akan mendorong imbal hasil untuk turun, yang mana berarti investor ritel mendapatkan kupon lebih rendah daripada dua tahun terakhir," katanya.

Ia memperkirakan kupon ORI026T3 dikisaran 6 persen-6,25 persen, dan ORI026T6 berada diantara 6,25 persen sampai dengan 6,35 persen.

Sejumlah analis keuangan lain pun menyampaikan hal serupa, prediksinya tak jauh dari perkiraan Ahmad.

Saya sendiri mempekirakan kupon ORI026 berada di kisaran 6,1 persen hingga 6,3 persen.

Dengan kupon sebesar 6,30 persen untuk ORI026T3 berarti selisihnya atau spread dengan suku bunga acuan BI mencapai 30 basis poin atau sekitar 0,30 persen dan 40 basis poin atau 0,40 persen untuk ORI026T6.

Bahkan lebih tinggi bila dibandingkan dengan imbal hasil SBN bertenor serupa yang menurut data Penilai Harga Efek Indonesia saat ini berada di posisi 6,2 persen untuk tenor 3 tahun dan 6,33 persen untuk tenor 6 tahun.

Apalagi jika dibandingkan dengan rata-rata suku bunga deposito tenor 12 bulan di bank-bank besar nasional yang setelah penurunan suku bunga acuan BI mulai turun dikisaran 2,5 hingga 3 persen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline