Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Memaafkan, Tapi Tak Melupakan, Sebuah Seni Hidup yang Rumit

Diperbarui: 10 Agustus 2024   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amazon.com

"Forgive But Not Forget" atau "Memaafkan, Tapi Tak Melupakan" adalah sebuah frasa pendek yang sarat makna. Ia menggambarkan sebuah proses kompleks di mana kita memilih untuk melepaskan emosi negatif seperti kemarahan, dendam, atau kekecewaan, sambil tetap menyimpan ingatan akan pengalaman yang menyakitkan.

Konsep ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan interpersonal hingga trauma pribadi, dari konflik sosial-politik hingga sejarah kelam umat manusia. Pada intinya, ini adalah tentang bagaimana kita berdamai dengan masa lalu tanpa harus menghapusnya dari ingatan.

Dalam konteks pribadi, "Forgive But Not Forget" menjadi sebuah perjalanan memaafkan diri sendiri atau orang lain atas kesalahan, luka, atau pengkhianatan. 

Kita semua pernah berbuat salah, baik besar maupun kecil. Mengakui kesalahan dan memaafkan diri sendiri adalah langkah awal untuk move on. Namun, memaafkan bukan berarti melupakan. Ingatan akan kesalahan tersebut menjadi pengingat untuk terus belajar dan berkembang.

Demikian pula saat kita disakiti atau dikhianati orang lain. Memaafkan bisa menjadi proses yang penuh perjuangan. 

Namun, memaafkan adalah tentang melepaskan beban emosional, bukan tentang melupakan apa yang telah terjadi. Mengingat pengalaman tersebut membantu kita melindungi diri dan menetapkan batasan yang sehat dalam relasi dengan individu lain.

Lantas, apakah ini berarti kita menyimpan dendam? Tentu tidak. 

Memaafkan adalah langkah penting untuk penyembuhan, sementara mengingat adalah tentang belajar dari pengalaman dan melindungi diri sendiri. 

Dengan memaafkan, namun tidak melupakan, kita dapat melepaskan beban emosional negatif, tumbuh dari pengalaman buruk, dan membangun masa depan yang lebih baik.

Belajar dari film "The Shawshank Redemption"

Film "The Shawshank Redemption", yang dianggap sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa, menggambarkan konsep ini dengan sangat baik. Andy Dufresne, yang dipenjara atas tuduhan pembunuhan yang tidak dilakukannya, menghadapi ketidakadilan dan penderitaan yang luar biasa.

Namun, ia tidak menyerah pada kelindan ketidakadilan dan keputusasaan yang terjadi kepada dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline