Laga 16 besar Piala Eropa 2024 fase knock out, ditutup dengan lolosnya Turkiye ke babak 8 besar, setelah mengalahkan sesama "Tim Cinderela" Austria dengan skor 2-1, Rabu (03/07/2024) dini hari tadi.
Di babak 8 besar atau perempat final, timnas asuhan pelatih Vincenzo Montella ini akan berhadapan dengan salah satu tim unggulan yang memiliki tradisi panjang dipersepakbolaan Eropa dan Dunia, Belanda.
Belanda lolos ke perempat final setelah dalam laga sebelumnya berhasil menaklukan perlawanan "Tm Cinderela" lainnya, Rumania dengan skor 3-0.
Dengan demikian, di perempat final yang mulai digelar pada Jumat (05/07/2024) akhir pekan ini, akan saling berhadap tim unggulan, yaitu favorit juara sekaligus tuan rumah, Jerman bakal "saling bunuh" dengan salah satu favorit juara lainnya, Spanyol.
Menyusul, Juara Eropa 2016 Portugal melawan Juara dua kali Euro, Perancis, Inggris berhadapan dengan Swiss, dan ditutup dengan laga Belanda versus Turkiye.
Hanya dua"Tim Cinderela" yang masih mampu menembus hegemoni para penguasa sepakbola Eropa di ajang Euro 2024 ini.
Yang saya maksud sebagai Tim Cinderela, adalah negara-negara yang kiprahnya di ajang Piala Eropa edisi 2024 mirip dengan kisah Cinderela.
Biasanya, julukan ini akan disematkan pada tim yang awalnya dianggap lemah karena tak memiliki pemain dan sumber daya yang diperhitungkan, tapi dalam perjalanannya mampu menunjukan prestasi yang luar biasa, melampaui ekpektasi semua pihak, termasuk diri mereka sendiri.
Sepanjang sejarah turnamen sepakbola Piala Eropa, kisah serupa cerita Cinderela, paling tidak sudah dua kali terjadi. Pertama, saat Denmark berhasil memboyong trofi Piala Eropa 1992, setelah di final secara mengejutkan mampu menaklukan favorit juara Jerman dengan skor 2-0.
Kisah Denmark menjuarai Euro 1992, bak dongeng karya HC. Andersen, yang penuh keajaiban. Mereka sejatinya tak lolos babak kualifikasi ke putaran final Piala Eropa 1992.
Kepesertaan Denmark di Euro 1992 tak lepas dari dilempar keluarnya Yugoslavia dari turnamen trsebut, karena alasan politik. Saat itu perang saudara melanda kawasan Balkan, yang akhirnya membawa Yugislavia pecah menjadi beberapa negara.