Literasi keuangan merupakan salah satu kemampuan dasar yang penting dimiliki oleh setiap manusia modern.
Secara umum, mengutip situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Literasi Keuangan dapat diterangkan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku demi meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.
Jika dianalogikan, literasi keuangan seperti peta harta karun, bedanya, harta karun itu bukan berupa tumpukan berlian, sapphire, rubi, atau logam-logam mulia, tapi kesejahteraan finansial di masa kini dan mendatang.
Literasi keuangan merupakan panduan lengkap untuk menavigasi berbagai permasalahan di dunia keuangan yang terkadang bak belantara penuh jebakan.
Dari yang paling sederhana mengatur pendapatan dan pengeluaran agar kondisi keuangan tetap terjaga dan stabil, literasi keuangan yang proper akan mampu mendorong masyarakat untuk lebih memahami, mengelola, dan memilih investasi serta kredit atau pinjaman yang ditawarkan oleh para pelaku industri sektor jasa keuangan, seperti perbankan, perusahaan multi finance atau pun perusahaan pinjaman berbasis digital atau lebih dikenal dengan pinjaman online.
Peran literasi keuangan menjadi sangat penting ketika harus berhadapan dengan situasi yang mengharuskan kita meminjam dana untuk keperluan tertentu, karena dalam praktiknya acap kali sangat tricky.
Literasi keuangan dapat membantu saat memindai kemampuan diri dalam menentukan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, menakar manfaat dan risikonya.
Dalam hal pinjaman, kita bisa berhitung secara cermat apakah meminjam sejumlah dana itu benar-benar perlu. Jika peminjaman dilakukan kita pun harus sudah memiliki sumber keuangan untuk membayar kembali pinjaman tersebut.
Kemudian, bisa memahami sistem bunga yang ditetapkan oleh perusahaan keuangan yang bersangkutan, bersifat flat atau sistem bunga efektif yang cenderung naik turun.
Dan dengan literasi keuangan yang baik, kita akan dapat memahami hak dan kewajiban kita sebagai nasabah saat pinjaman itu dicairkan.
Intinya dengan literasi keuangan, kita akan menjadi peminjam atau debitur yang cerdas. Bisa mengambil keputusan tepat, agar pinjaman tersebut tak menjadi beban, alih-alih membantu meraih tujuan.