Di antara pemilik hasil survei tertinggi calon presiden dalam pemilu 2024, yang terdiri dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, mungkin hanya Anies yang kemungkinan besar tak akan banyak meneruskan program kerja yang telah dijalankan oleh Presiden Jokowi selama 10 tahun ini.
Berkaca pada saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, menggantikan Gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, hampir seluruh program kerja Gubernur Ahok dan Djarot yang notabenenya merupakan program kerja Jokowi sebelum mundur sebagai Gubernur untuk terjun dalam Pilpres 2014, tak diteruskan Anies bahkan sebagian diubah sama sekali.
Sebut saja misalnya, program penanganan banjir yang dikenal dengan normalisasi sungai, sama sekali tak mau dikerjakan Anies. Ia malah menggantinya dengan istilah lain, yakni naturalisasi sungai yang ternyata tak dikerjakannya juga.
Kemudian, terkait ruang terbuka hijau yang digunakan oleh komunitas warga setempat atau biasa disebut RPTA yang merupakan program kerja Jokowi yang dieksekusi saat Ahok dan Djarot memimpin Jakarta, sebagian besar diantara di urus setengah hati oleh Gubernur Anies.
Sejumlah pengamat politik menyebutkan, bahwa Anies tak memiliki keinginan untuk melanjutkan program-program pemerintahan terdahulu.
Tak terlihat Anies mengoptimalkan program yang telah berjalan, padahal hal tersebut positif dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Selain itu karakter Anies yang sama sekali berbeda dengan Jokowi, makanya Politikus Partai Nasdem Zulfan Lindan pernah berujar bahwa Anies Baswedan adalah antitesa Jokowi bisa jadi memang benar adanya.
Hal tersebut dibuktikan hasil survei yang dilansir Sjaiful Mudjani Research Centre (SMRC), Pendiri SMRC, Sjaiful Mudjani mengatakan bahwa memang ada perbedaan 180 derajat antara Anies baswedan terutama dalam konteks pemilih.
Dalam survei SMRC, sebagian besar pendukung Anies adalah mereka yang kecewa terhadap Pemerintahan Jokowi. Jika mengamati dunia media sosial hal tersebut memang terpotret secara jelas, pendukung Anies adalah mereka yang selama ini berlawanan dengan Pemerintahan Jokowi.
Bahkan, Anies Baswedan bisa disebut sebagai maskot kaum oposisi, makanya ia bersama Nasdem dan calon koalisi-nya yang lain yakni PKS dan Partai Demokrat menyebut diri mereka adalah Koalisi Perubahan.
Bertambah jelaslah, bahwa sejak dari awal sudah terlihat, jika Anies Baswedan memimpin Indonesia menggantikan Jokowi, ia bakal membawa Indonesia ke arah yang agak berbeda dan dengan gaya kepemimpinan yang akan sangat berbeda.