Ketika salah satu perusahaan milik negara (BUMN) yang bergerak di bisnis kontruksi, PT. Istaka Karya resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, netizen +62 heboh.
Pailitnya PT.Istaka Karya, digoreng menjadi isu politik yang berkaitan dengan ketidakmampuan Kementerian BUMN dalam mengelola perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.
Salah satu yang gencar menggoreng isu ini Mantan Sekretaris Kementerian BUMN di masa Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, Muhammad Said Didu. Lewat cuitan di akun miliknya @Msaid_didu, ia menulis.
"Baru kali ini terjadi BUMN Pailit"
Padahal putusan Pailit PT. Istaka Karya itu bukan kali pertama sebuah BUMN dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan.
Terakhir, maskapai penerbangan pelat merah Merpati Nusantara Airlines dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Surabaya pada 16 Juni 2022.
Sebelumnya ada juga yang membubarkan diri seperti, PT. Industri Sandang Nusantara, ada pula PT Iglas yang berbasis di Gresik serta PT. Kertas Kraft Aceh.
Dan seluruh BUMN tersebut memang sudah "sakit parah" jauh sebelum Erick Thohir menjabat Menteri BUMN dan Jokowi menjadi Presiden.
Bahkan saking parahnya, BUMN tersebut dijuluki Zombie lantaran secara hukum perusahaan itu masih berdiri dan diakui keberadaannya, tetapi sebagian besar dari mereka tak ada operasionalnya sama sekali.
Karena pada dasarnya perusahaan -perusahaan tersebut sudah tak bisa disembuhkan lagi, dibiarkan hidup malah menjadi beban bagi negara.
BUMN-BUMN yang sakit tadi sudah berusaha "disembuhkan," dengan memasukan mereka ke dalam "ruang perawatan khusus" yang dikelola oleh PT. Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).