Hari Raya Idul Adha atau biasa dikenal juga dengan Idul Qurban yang saat ini tengah dirayakan umat muslim se-dunia identik dengan pemotongan hewan kurban.
Di Indonesia, yang biasanya menjadi hewan kurban adalah sapi dan kambing. Lantaran berharga lebih terjangkau, kebanyakan masyarakat berkurban kambing.
Rentang harga kambing untuk kebutuhan kurban tahun 1443 hijriah ini seperti dilansir Kompas.com berada dikisaran harga antara Rp.1,8 juta hingga Rp. 3,5 juta per ekor.
Oleh sebab banyak yang berkurban kambing, hampir dapat dipastikan setiap rumah tangga di Indonesia mendapat pembagian daging kambing.
Biasanya sore hari setelah pembagian daging kurban dilaksanakan, semerbak daging kambing dibakar tercium dari setiap rumah.
Nah, mengolah daging kambing itu a little bit tricky, apabila salah mengolahnya bisa saja daging tersebut menjadi berbau dan alot sehingga tak sedap untuk dinikmati.
Apalagi bagi mereka yang tak menyukai daging kambing dengan alasan bau prengus-nya yang khas, jangankan untuk menyantapnya, hanya sekedar untuk menciumnya pun mereka ogah.
Sebenarnya jika diolah secara benar, bau prengus dari kambing bisa di kurangi hingga tingkat minimal sekaligus dagingnya menjadi empuk.
Melansir Kompas.com, mengutip dari salah satu chef di salah satu hotel bintang lima di Bali, agar daging kambing tak berbau saat diolah yang pertama harus diingat ialah daging kambing jangan dicuci sebelum dimasak, alih-alih bersih nantinya bakal menjadi lebih berbau.
Selain itu, air yang digunakan sangat mungkin membawa bakteri sehingga membuat daging menjadi lebih cepat busuk.
Apabila tak akan segera dimasak, agar bisa bertahan lama segera masukan ke dalam lemari pendingin.