Sekali lagi Bank Bukopin yang kini bernama Bank KB Bukopin Tbk ramai menjadi bahan perbincangan di sejumlah media, kali ini terkait kabar resign massal 1.400 karyawannya.
Per akhir Desember 2021 30 persenan dari total karyawan KB Bukopin mengundurkan diri, hal ini terhitung pasca bank tersebut dimiliki raksasa keuangan Korea Selatan, Kookmin Bank.
Menurut Corporate Communication KB Bukopin Tyas Hardi, seperti dilansir Bisnis.com, pengunduran diri ini berkaitan dengan transformasi bisnis bank yang didirikan pada tahun 1970 ini.
Usai diambil alih Kookmin Bank, visi transformasi core banking Bukopin berubah, salah satunya adalah melakukan transformasi teknologi menjadi New Generation Banking System (NGBS).
Nah, program transformasi perusahaan tersebut kemudian turut menyasar human capital atau sumber daya manusia perseroan.
Transformasi ini bertujuan untuk membawa Bukopin menjadi lebih sehat dan lebih baik. Masih menurut Tyas, pengunduran diri karyawan Bukopin ini bersifat sukarela, tak ada paksaan apapun.
"Programnya tidak dibatasi masa kerja, tidak dibatasi usia, siapapun selama dia karyawan Bukopin boleh mengikuti program ini," katanya, Minggu (23/01/22).
Karyawan Bukopin yang mengikuti program ini bakal mendapatkan sejumlah kompensasi tertentu atau biasa disebut Golden Shakehand yang berupa pesangon dalam jumlah melebihi aturan yang telah ditetapkan, kemudian ada benefit lain berupa asuransi kepada eks karyawan dan keluarganya hingga enam bulan ke depan.
Selain itu, Tyas pun menekankan bahwa Bukopin tak akan begitu saja melepas tanggungjawab terhadap nasib masa depan karyawan yang mengikuti program itu.
Mereka diberikan pelatihan keahlian manajerial dan up scale skill sesuai dengan keinginan karyawan apabila selepas dari Bukopin mereka akan beralih ke sektor lain.
Perubahan ekosistem bisnis perbankan ke arah digital memang tak terelakan lagi, sebenarnya tak hanya dunia perbankan yang terpapar perubahan ini.