Secara matematis Indonesia masih berpeluang untuk merebut Piala AFF 2020, kendati memang sangat tipis, tapi peluang itu masih ada.
Kembali melawan Timnas Thailand di laga final leg kedua yang memiliki margin keunggulan 4 gol bukan perkara mudah bagi Indonesia untuk membalikan keadaan, hanya keajaiban yang memungkinkan Indonesia memboyong Piala AFF untuk pertama kalinya ke Tanah Air.
Memang jika mengacu pada istilah bola itu bundar segala kemungkinan bisa terjadi. Tentunya kita masih ingat saat pertandingan di Liga Champions 2017 antara Barcelona versus Paris Saint Germain (PSG).
Saat itu di leg pertama laga 16 besar Barcelona dilibas PSG 0-4 di Paris. Tetapi tim asuhan Luis Enrique membalikan keadaan di laga leg kedua dengan skor 6-1, yang membawa mereka lolos ke babak 8 besar dengan agregat 6-5.
Namun harus diingat, Indonesia bukan Barca dan Thailand juga bukan PSG. Suka atau tidak kualitas timnas Indonesia saat ini, setingkat di bawah timnas asuhan Alexandre Polking.
Selain itu jika kita amati data seperti dilansir situs AFF, pada rentetan kejadian Final Piala AFF sejak tahun 1996 keajaiban seperti itu tak pernah terjadi.
Apalagi kemudian entah apa yang terjadi, seperti dilansir sejumlah media, menjelang pertandingan final leg kedua, Pemerintah Singapura melarang 4 pemain Indonesia untuk tampil, dengan alasan melanggar aturan bubble.
Keempat pemain yang dilarang tampil 2 diantaranya adalah andalan Indonesia di lini belakang Elkan Baggot dan Rizky Ridho ditambah Viktor Igbonefo serta Rizky Dwi.
Kondisi ini sepertinya tak terlalu berpengaruh langsung terhadap timnas Indonesia. Di leg kedua final ini Indonesia bermain lepas dan jauh lebih baik dibanding laga leg pertama.
Acungan jempol patut diberikan kepada para punggawa muda Garuda meskipun peluang dianggap sangat tipis bagi Indonesia tetapi mungkin karena itulah mereka menjadi bermain lepas, nothing to lose.
Meskipun memang keajaiban untuk meraih juara Piala AFF 2020 itu tak terjadi, pada final leg kedua di Sabtu (01/01/22) malam ini, tim asuhan Shin Tae Yong, Asnawi dan kawan-kawan mampu mengimbangi permainan Chanathip Songkrasin dan kawan-kawan, meskipun hanya berhasil menahan imbang Pasukan Gajah Perang Thailand dengan skor 2-2.