Hari ini 31 Desember 2021 merupakan hari terakhir bagi kita hidup di wangsa 2021. Selepas tengah malam pukul 00.00 nanti, hari mulai berganti, pun demikian dengan bulan begitupun dengan tahun.
Menjadi istimewa hanya lantaran tahun baru itu diperingati setahun sekali, walaupun sebenarnya tak ada bedanya dengan pergantian hari dan bulan yang selalu kita lewati bersama.
Gimmick menghadapi tahun baru, sebenarnya ide dari para pelaku ekonomi saja, agar dagangannya laris. Dan mereka yang gemar membuat resolusi agar target kehidupannya lebih tertata, padahal belum tentu juga resolusi itu dipenuhi.
Membuat resolusi seperti telah menjadi trend bagi banyak orang, apalagi di jaman media sosial seperti saat ini, resolusi akhir tahun dibuat agar terlihat oke, terkadang tanpa tahu makna,esensi apalagi cara mencapainya.
Tahun baru seolah membawa harapan baru bagi mereka, untuk mendapatkan jodoh, naik pangkat, menambah kepemilikan hal-hal yang berbau materi, atau resolusi untuk membuat tingkah dan laku diri ini menjadi lebih baik dari tahun yang akan ditinggalkan.
Tak ada yang salah memang, toh semuanya dengan harapan, masa yang akan datang lebih baik dari hari ini, seperti halnya hari ini lebih baik dari masa lalu, meskipun seringkali faktanya tidak demikian.
Saya sendiri tak pernah membuat resolusi apapun diakhir tahun, rencana dan target kehidupan tak harus dilakukan setiap akhir tahun bisa dilakukan kapan saja.
Resolusi bagi saya seperti pembatasan masa depan. Saya tidak berminat memutuskan sesuatu hari ini untuk keberadaan esok hari. Biarkanlah esok memiliki keberadaannya sendiri, apapun atau siapapun yang datang esok hari biarlah mereka datang dengan caranya sendiri.
Biarkanlah esok membawa keberadaannya sendiri, tak perlu sibuk berangan atau mendikte esok harusnya dibawa kemana.
Biarkanlah hidup berjalan mengikuti spontanitas alamiah, dan dijalani saja dari waktu ke waktu, dan saya yakin apapun hasilnya masih tetap akan terasa lebih indah hingga akhirnya jatah waktu kita berakhir.
Resolusi itu bagi saya seperti sebuah "penjara harapan," kita harus bersiap kecewa dan misuh-misuh jika harapan yang tertuang dalam resolusi itu tak terpenuhi.