Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Italia Jeri Berhadapan dengan Inggris di Final Euro 2020

Diperbarui: 10 Juli 2021   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Menjelang Final Euro 2020 yang akan digelar di Stadion Wembley London Inggris pada Minggu (11/07/21) waktu setempat, tim Azzuri Italia akan berhadapan dengan tuan rumah The Three Lions Inggris.

Selain ulasan teknis yang menjadi bahan perbincangan, sejumlah isu politis berbau teori konspirasi terkait laga final itu mengemuka, media -media di luar Inggris terutama media Italia mengumbar bahwa Organisasi Sepakbola Eropa UFEA berkonspirasi untuk membuat Inggris juara.

Menurut mereka hal itu tercermin dari hasil pertandingan Semifinal antara Denmark vs Inggris, yang dimenangkan "karena aksi diving" Raheem Sterling.

Sehingga berbuah pinalti yang akhirnya berbuah gol meski tendangan pinalti Harry Kane berhasil ditepis oleh kiper Kasper Schemeichel, namun bola reboundnya berhasil dicocor masuk gawang oleh Kane.

Gol ini lah yang memenangkan Inggris dengan skor 2-1 atas Denmark, sehingga tiket final digenggam oleh tim asuhan Gareth Southgate ini.

"Dalam turnamen Euro yang diselenggarakan dan diatur untuk Inggris, tidak mengherankan penalti yang sangat murah hati yang meluncurkan tim Gareth Southgate menuju final pertama mereka setelah 55 tahun," tulis media olahraga terkemuka La Gazzetta Dello Sport, seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Peristiwa yang berujung kontroversi dalam sebuah pertandingan sepakbola seperti yang terjadi pada saat Inggris berhadapan dengan Denmark itu sudah ribuan atau bahkan ratusan ribu kali terjadi diberbagai turnamen dan kompetisi sepakbola di seluruh dunia.

Salah satu contoh peristiwa gol paling kontroversial dalam pertandingan sepakbola yang menjadi bahan perdebatan bahkan hingga saat ini adalah gol "tangan tuhan" Maradona ke gawang Inggris yang membawa Argentina melaju ke babak berikutnya di Piala Dunia 1982.

Meskipun saat itu ramai menjadi polemik, tetapi  tak ada upaya untuk meminta pertandingan tersebut diulang. 

Padahal jelas dan terang dalam siaran ulang gol Maradona itu tidak sah karena dicetak menggunakan tangannya.

Siapapun boleh memperdebatkan hal tersebut, tetapi begitu peluit panjang ditiup wasit tanda pertandingan usai, apapun hasilnya itulah yang harus diterima oleh semua pihak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline