"Bila orang Perancis suka menikmati wine, dan orang Jerman suka berkumpul sambil minum bir, menghabiskan malam bersama para koleganya, maka orang Estonia lebih suka memilih duduk di belakang komputer atau menggunakan smartphone-nya untuk berselancar dan mengobrol bersama teman-temannya." Ujar Thomas Somera, seorang eksekutif perusahaan telekomunikasi di Estonia, saat menggambarkan bagaimana dunia digital begitu nyata menjadi bagian hidup rakyat Estonia.
Estonia adalah sebuah negara kecil yang terletak di Timur Laut Benua Eropa. Negara berpenduduk 1,3 juta jiwa ini merupakan negara bekas pecahan Uni Sovyet.
Mereka secara resmi lepas dari Uni Sovyet pada 1991 dan sejak saat itu berdaulat penuh. Tak ada yang istimewa sebenarnya dari negara seluas 45.277 km2 ini, secara ekonomi awalnya mereka ini merupakan negara miskin sumber daya alam, tapi para pemimpin negara beribu kota di Tallinn ini memiliki mindset berbeda terkait masa depan negerinya.
Usai berdaulat Estonia banyak berinvestasi di ilmu pemgetahuan dan teknologi. Mereka memiliki design thinking yang fokus menatap era digital secara komprehensif.
Saat negera lain belum banyak berpikir tentang digitalisasi , mereka sejak tahun 1990-an telah mulai menyusun "cetak biru"dan mulai bergerak membangun mindset digital masyarakatnya. Advance teknologi dan digitalisasi perlahan namun pasti mulai terkontruksi demi memudahkan kehidupan manusia ke depan.
Dan kini mereka menjadi salah satu negara yang paling modern di dunia. Negara mereka memang tak terlihat glamor dalam berdigital dengan teknologi futuristik semacam robot atau mobil otonom untuk kebutuhan show-off.
Teknologi digital di Estonia lebih ditujukan pada membangun ekosistem digital negaranya, agar sistem pemerintahan dan kehidupan masyarakatnya bisa berjalan efektif dan efesien.
Makanya Estonia merupakan salah satu negara paling awal menggunakan teknologi internet. Bahkan sejak tahun 1997, hampir seluruh sekolah di Estonia telah dilengkapi jaringan internet.
Asal tahu saja, saat ini mata pelajaran programer dan Coding menjadi kurikulum wajib sejak Taman Kanak-Kanak.
Tak aneh jika saat ini gaya hidup warga Estonia benar-benar modern abis, nyaris 100 persen kehidupannya sudah dilakukan secara online, paperless, dan digital.