Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Reshuffle Kabinet Jokowi Jilid 2 di Depan Mata

Diperbarui: 25 November 2020   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupi (KPK) Rabu dini hari (25/11/20) sepertinya bakal memaksa Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet.

Tak ada pilihan lain bagi Jokowi selain mencopot Edhy Prabowo dari jabatannya sebagai Menteri KKP, terlepas dari azas praduga tak bersalah, jika Jokowi berniat menjaga kepercayaan masyarakat Indonesia.

Lantaran KPK sudah pasti memiliki alasan berupa bukti awal yang cukup kuat saat melakukan penangkapan terhadap seorang Pejabat Negara setingkat Menteri.

Apalagi dengan UU KPK yang baru, mereka tentu saja sudah berkoordinasi dengan Dewan Pengawas dan bisa jadi dengan petinggi negara lainnya.

Artinya KPK sangat besar kemungkinannya untuk menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang  disebutkan KPK berkaitan dengan bibit lobster ini.

Pertanyaannya kemudian, apabila Edhy dicopot maka penggantinya akan datang dari Gerindra juga? Karena posisi Edhy di Kabinet merupakan bagian kesepakatan dengan Gerindra saat mereka menyatakan bergabung dengan koalisi Pemerintah Jokowi jilid-2.

Jika masih dari Gerindra, bisa saja masyarakat dan para aparatur di Kementerian tak akan mempercayai lagi dan hal itu akan membuat kinerja KKP menurun, tak sesuai dengan harapan.

Jika tidak di KKP dan Jokowi tetap akan memberikan jatah 2 Kementerian bagi Gerindra, berarti reshuffle yang terjadi tak akan tunggal, kemungkinan bakal berefek domino.

Artinya akan ada pergeseran susunan Kabinet lebih besar, walaupun mungkin reshuffle itu sifatnya akan terbatas untuk beberapa kementerian saja.

Atau bisa saja Jokowi akan sekalian melakukan reshuffle besar-besaran di banyak kementerian apalagi jika dihubungkan dengan kekecewaan Jokowi terhadap para pembantunya beberapa waku lalu.

Walaupun hal ini kecil kemungkinan terjadi mengingat Indonesia tengah dalam pandemi Covid-19 dan membutuhkan tim yang sudah solid, jika reshuffle diganti dalam jumlah banyak.

Pejabat baru itu harus beradaptasi dulu dengan lingkungan barunya, sehingga bisa jadi membuat proses penangan dampak Covid-19 yang kini tengah berjalan akan terganggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline