Hari Kamis ini (16/04/20) Pukul 06.59 WIB menurut laman John Hopkins University, jumlah manusia yang terinfeksi dan dinyatakan positif mengidap Covid-19 sudah menembus angka 2 juta, padahal hanya 10 hari lalu yang terkonfirmasi positif baru menyentuh angka 1 juta, dan hanya butuh waktu 3 bulan sejak kasus pertama terkonfirmasi.
Jumlah tepatnya kasus positif virus corona adalah 2.056.055 kasus, dengan korban meninggal ssbanyak 134.178 jiwa. Sementara yang berhasil kembali sehat sebanyak 506.880 orang.
Secara global pertumbuhan kasus baru infeksi Covid-19 seminggu terakhir ini yang dilaporkan berkisar antara 70.00 hingga 100.000 kasus per hari.
Negara dengan kasus infeksi terbanyak masih di sandang oleh Amerika Serikat, 636.350 kasus, dengan jumlah kematian 28.326 orang.
Bahkan jumlah kasus positif di New York sebesar 214.454 jauh lebih banyak dari negara dengan kasus positif terbanyak kedua, Spanyol yang jumlah terinfeksinya sebesar 177. 644 kasus.
Jumlah kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Spanyol 18.708 orang, namun demikian menurut berita yang dilansir BBC, Pemerintah Spanyol mulai mengendurkan lockdown untuk kembali menggerakan ekonomi meskipun belum ada tanda-tanda grafik kasus baru mulai melandai.
Langkah Spanyol yang mulai mengendurkan lockdown diikuti oleh Denmark dan Austria ditengah kasus baru yang belum juga melandai. Namun kedua negara itu tetap percaya diri untuk melakukan pengenduran lockdown.
Beberapa ahli epidemologi memperingatkan bahwa mengendurkan lockdown terlalu cepat berpotensi meningkatkan ancaman gelombang ke-2 infeksi baru, yang nantinya membuat penambahan kasus menjadi benar-benar tak terkendali.
Mungkin pengenduran ini merupakan tekanan dari pebisnis yang tetap menghendaki ekonomi tetap bergerak, meskipun dalam melakukannnya tetap berpatokan pada protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Kondisi on dan off dalam melakukan physical distancing seperti yang dilakukan oleh ke tiga negara tersebut, menurut para ahli Kesehatan dari Harvard University bisa saja membawa dunia ke dalam situasi seperti sekarang hingga tahun 2022.
Jadi artinya physical distancing harus dilakukan serius dan dilakukan secara berkesinambungan hingga grafik infeksinya benar-benar melandai.