Pemerintah. Indonesia telah menyiapkan sosial safety net atau jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin dan rentan miskin yang jumlahnya terus bertambah akibat pandemi Covid 19.
Jaring pengaman sosial yang diaplikasikan pemerintah melalui berbagai bantuan sosial itu sebetulnya sudah diumumkan oleh Presiden besaran dan aturannya.
Namun sebagian besar bansos itu hingga saat ini belum sampai ke masyarakat, hanya masyarakat di wlayah DKI Jakarta saja yang sudah menerima bansos itu berupa kebutuhan bahan pokok.
"Beras lima kilogram satu karung, sarden dua kaleng kecil, minyak goreng satu pouch, biskuit dua bungkus, masker kain dua item, sabun mandi dua batang," kata Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Catur Laswanto dalam keterangan pers, Jumat (10/4/2020). Seperti yang dilansir Liputan6.com.
Sementara daerah lain dan berbagai instrumen bansos lain masih menunggu verifikasi data dan kesiapan logistiknya.
Menurut Presiden Jokowi sejumlah bansos dari Pemerintah Pusat disiapkan untuk mengeliminir dampak ekonomi pandemi Covid-19 antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, Bantuan Sosial Khusus di Kawasan Jabodetabek, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi di luar kawasan Jabodetabek bagi masyarakat yang tak mendapatkan PKH dan Kartu Sembako.
Dari sisi pengurangan beban, pemerintah pusat telah mengintruksikan kepada PLN untuk menggratiskan pelanggan golongan menengah bawah dengan kapasitas 450 VA dan 50 persen diskon bagi pelanggan 900 VA.
Selain itu bagi UMKM dan para pengemudi Ojek online baik roda dua maupun roda empat yang memiliki angsuran kredit diberikan keringanan untuk menunda pembayaran hingga satu tahun atau restrukturisasi pembayaran dengan pengurangan bunga yang seharusnya sibayarkan.
Deretan bantuan dari Pemerintah pusat yang sudah mulai berjalan ialah Kartu Pra Kerja, hari Sabtu tanggal 11 April 2020 secara online pendaftaran itu telah dibuka.
Menurut Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto hanya dalam waktu 14 jam, sudah ada 2,4 juta masyarakat memgakses situs Prakerja.go.id untuk mendaftar program ini.
Dari jumlah itu, yang sudah tercatat melakukan registrasi sebanyak 1.432.133 orang. Sementara yang telah berhasil mengambil program pelatihan atau Join batch hanya berjumlah 77.834 pendaftar atau 5,43 persen dari jumlah masyarakat yang ter-registrasi.