Lihat ke Halaman Asli

Hoax Membunuh Covid-19 dengan Minyak Kayu Putih

Diperbarui: 18 Desember 2020   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik.com

Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan yang dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan hingga kematian. Penyakit akibat virus ini terkenal dengan nama Covid-19. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Covid-19 adalah jenis baru dari coronavirus yang belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu, para ilmuan dan ahli kesehatan berlomba-lomba untuk menemukan obat yang efektif untuk penyembuhan dari virus Covid-19 ini.

Namun dimasa pandemi Covid-19 ini, kemudahan dalam menyebar informasi disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang tidak benar atau biasa disebut dengan berita HOAX.

Salah satu berita yang tersebar di masyarakat yaitu video tentang minyak kayu putih yang dapat membunuh virus Covid-19.

tangkapan layar, koleksi pribadi

FAKTANYA-dikutip dari kompas.com video mengenai mantan pasien Covid-19 yang dapat sembuh dengan minyak kayu putih adalah berita yang tidak benar. Belum ada penelitiaan pasti mengenai minyak kayu putih yang dapat membunuh virus Covid-19.

Memang benar minyak kayu putih atau eucalyptus dapat membunuh virus betacorona, namun bukan virus Covid-19. Virus Covid-19 adalah termasuk betacorona baru dan belum ada penelitian mengenai eucalyptus dapat membunuh virus Covid-19, sehingga video yang beredar tersebut belum bisa dibenarkan.

Jadi kesimpulannya minyak kayu putih atau eucalyptus tidak dapat membunuh virus Covid-19. Dan belum ada penelitian mengenai minyak kayu putih atau eucalyptus dapat membunuh Covid-19, namun memang benar minyak kayu putih atau eucalyptus dapat membunuh virus betacorona tetapi bukan virus Covid-19.

Referensi:

kompas.com

cekfakta.tempo.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline