Lihat ke Halaman Asli

“Melatih Mekar”, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat

Diperbarui: 3 Mei 2016   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah Selatan Lembata sangat potensial dengan berbagai komoditi pertanian dan perkebunan. Karena itu, masyarakat harus bekerja keras untuk membuka dan mengolah lahan tidur  yang ada lebih produktif. Salah satu Strategi dan kebijakan pembangunan pertanian di kabupaten lembata melalui spirit Membangun Lahan Tidur adalah upaya pemerintahan Lembata baru untuk mendorong dan Meningkatkaan kemakmuran Rakyat dengan konektivitas pembangunan Sumber daya Terpadu di bidang pertanian, perikanan dan kelautan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan pariwisata sebagai leading sektor pembangunan. Hal ini di katakan bupati Lembata Eliaser Yencji Sunur  saat pertemuan umum para Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tingkat Kabupaten Lembata di Kumaresort  Waijarang Kecamatan Nubatukan (Rabu 13/4)

Sunur mengatakan, operasi melati mekar dilaksanakan secara terkoordinasi terpadu dan berkelanjutan melalui penerapan teknologi pertanian organik dan ramah lingkungan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka perlu didorong pembangunan infrastruktur sarana dan prasana jalan dengan demikian pasca panen, pasca produksi dan pasca pemasaran koomoditi pertanian dapat berjalan. Hal penting lainnya yang juga perlu didorong yakni pembangunan industri sumber daya laut.

Bupati Yance mengaharapkan agar para penyuluh sebagai orang-orang terdepan dalam membangun daerah ini, mampuh mendorong kesejahteraan perekomian rakyat. Kedepanya di setiap kecamatan bahkan desa dibangun hom industri rakyat. “kita sudah memiliki industri pabrik pengawetan ikan di waijarang dan  dan industri pabrik tepung ikan di hukung desa pada kecamatan Nubatukan. Sedang direncanakan agar Kedepannya akan dibangun industri pabrik pengolahan rumput laut. Untuk itu kita harus mengoptimalkan potensi - potensi daerah yang tersedia di wilayah kita  ini, baik potensi laut maupun pertanian dan perikanan. pemerintah akan mensuport benih unggul, pupuk, peralatan teknologi, pendampingan, penyuluhan melalui dinas teknis terkait untuk mempercepat dan meningkatkan perekonomian rakyat.”.

Sebelumnya, Kepala badan Ketahanan Pangan Pertanian dan Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Lembata Sipri Meru menjelaskan bahwa semua lahan tidur potensial  di kabupaten lembata seluas  55,731 Ha akan diolah menjadi lahan produktif rakyat  yang tersebar di 144 desa 7  kelurahan dari 9 kecamatan di kabupaten lembata

Dijelaskanya bahwa Sejak tahun 2014 hingga sekarang  setelah pencanagan program Melati Mekar ini, BKP3 Kabupaten Lembata melalui para penyuluh pertanian, perikanan dan kelautan yang hanya berjumlah 106 penyuluh mendampingi masyarakat yang tergabung dalam 682 gapoktan telah berhasil mengolah lahan seluas kurang lebih 18,000 Ha 

Sipri Meru mangatakan bahwa Rencana Aksi (action plan) Melati Mekar dikerjakan dengan empat tahap yakni Ektensifikasi Pertanian, Rehabilitasi Pertanian, dan Intensifikasi Pertanian serta Disertifikasi Pertanian dan Kehutanan.

Diakuinya lahan olahan ini telah banyak memberi kontribusi kehidupan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Sebagai instansi yang mensuplai produk-produk unggulan para petani baik komoditi maupun pangan, dinasnya siap untuk memberikan yang terbaik bagi tamu-tamu di hari nusantara 13  Desember mendatang di kabupaten Lembata

“Melati Mekar” Lanjutkan

“Melati Mekar, harus dilanjutkan di tahun-tahun yang akan datang Tidak hanya berhenti diakhir masa jabatan Lembata baru, kami akan terus berjuang, terus mendorong dan mendampingi para petani agar tetap mengembangkan lahan-lahan potensial untuk peningkatan kesejahteraan Rakyat pada umumnya dan para petani khususnya. Dukung Melati Mekar, dukung Lembata Baru” Ungkap para penyuluh keterwakilan dari sembilan kecamatan.

Penyuluh Tenaga Harian Lepas (PTHL) Petus Gehak S.Pt, Dihadapan Bupati Lembata,  berharap agar adanya peran pemerintah dalam hal ini dinas terakait yang bersentuhan langsung yakni pertanian,perikanan dan perkebunan agar membangun koordinasi yang baik dengan parah penyuluh pendamping, agar tidak terjadi kesalahpahaman soal teknis lapangan. Karena masyarakat pada umnya akan tetap mempersalahkan penyuluh dampingan. “Selama Ini hanya badan Ketahanan Pangan Pertanian dan Penyuluhan yang selalu berkoordinasi baik dengan penyuluh lapangan.” Kata Piter.

Mereka meminta kepada bupati Sunur agar memperhatikan nasib beberapa teman dimana sejak tahun 2005 hingga sekarang mereka mengabdi mendampingi para petani sebagai penyuluh kontrak namun belum diangkat menjadi PNS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline