Penasaran apa saja, sih, perbedaan kehidupan murid SMA dan mahasiswa? Mana yang lebih enak dan seru dijalani? Simak artikel ini, yuk.
"Selagi masih SMA, puas-puasin aja deh mainnya. Nanti waktu kuliah kamu nggak bisa sebebas sekarang, lho."
"Kamu kan sebentar lagi lulus SMA dan jadi mahasiswa. Belajar dewasa sedikit, dong."
Hai, murid SMA! Kamu pasti sudah familier dengan omongan-omongan semacam itu, kan? Yang jadi pertanyaan, benarkah putih abu-abu adalah masa-masa paling indah dalam hidup? Betulkah pengertian kuliah sebegitu serius dan mengerikan sampai kamu tidak bisa lagi main-main dan bersantai?
Daripada penasaran, yuk simak ulasan mengenai pengertian kuliah, yakni seputar perbedaan kehidupan SMA dan mahasiswa berikut!
- Kehidupan Kelas dan Akademik
- Perbedaan paling signifikan yang dialami murid SMA dan mahasiswa ada pada kehidupan kelas dan akademiknya. Di SMA, satu kelas biasanya diisi maksimal 30-an orang. Tidak heran kalau temanmu di sekolah cenderung itu-itu saja.
- Nah, di universitas, kamu akan mengikuti kelas yang diikuti lebih dari 100 mahasiswa. Selain itu, dunia kampus juga lebih dinamis dan fleksibel. Jadi, selain berkesempatan mengenal lebih banyak orang, kamu juga bisa bergonta-ganti dan memilih jadwal kuliah yang diinginkan.
- Soal Kemandirian
- Mahasiswa dianggap lebih mandiri dan dewasa ketimbang murid SMA. Karena itulah mereka diberi kebebasan untuk menyusun rencana perkuliahannya sendiri. Kalau di SMA kamu nggak bisa meninggalkan kelas seenaknya, di kampus kamu bisa menunda kuliah, mengambil cuti, atau bahkan nge-drop mata kuliah sesuka hati.
- Kemandirian ini tidak hanya diwujudkan dalam dunia perkuliahan, tapi juga saat ngekost. Merantau jauh dari keluarga mengharuskanmu untuk pandai-pandai memanajemen diri, terutama dalam hal keuangan. Kamu pun akan belajar banyak bagaimana mengatur pengeluaran dengan baik agar jatah bulanan cukup sampai tiba transferan berikutnya.
- Belajar Sesuai Minat
- Siswa SMA tidak diberi kebebasan memilih mata pelajaran yang disukai karena semuanya bersifat wajib. Jadi setidak suka apa pun kamu pada suatu mapel, jangan harap bisa menghindarinya. Kecuali kamu memang tidak ingin lulus.
- Beda lagi kalau kamu sudah kuliah. Sebagai mahasiswa kamu bisa mengambil jurusan yang sesuai dengan minat dan kesukaan. Kamu bahkan bisa memilih mata kuliah mana saja yang ingin diambil dan mana yang tidak. Seru sekali, kan?
- Gabung di Organisasi
- Betul... Saat SMA kamu memang bisa bergabung di organisasi seperti OSIS, PMR, atau PKS, tapi tetap saja kan ranahnya terbatas? Nah, di universitas, kamu berkesempatan untuk join di banyak organisasi sesuai bakat minatmu, misalnya seni, jurnalistik, English club, HIMA, BEM, sampai organisasi luar kampus.
- Selain menambah pengalaman dan soft skill, kamu juga akan memiliki lebih banyak teman dan kenalan di mana-mana. Jadi, yang masih terpaku pada pengertian kuliah sebagai kegiatan yang cuma bisa bikin stres, yuk ubah mindset-mu!
- Skripsi sebagai Pembuktian Diri
- Anak kuliah mau tidak mau akan selalu dihadapkan pada Tugas Akhir (TA) atau skripsi sebagai syarat kelulusan. Meski prosesnya terbilang rumit dan berdarah-darah, percayalah keduanya merupakan bukti pencapaian intelektual paling bersejarah yang akan kamu kenang sepanjang hidup.
- Kelak saat wisuda kamu akan disaput rasa haru dan bangga tiada terkira. Ya, skripsi adalah bukti bahwa perjuanganmu selama menjadi mahasiswa tidak pernah sia-sia. Rasa bangga semacam ini tentu sukar didapat anak-anak SMA, bukan?
- Nongkrong sembari Belajar
- Bagian tak terpisahkan dari dunia perkuliahan adalah aktivitas nongkrong sembari belajar. Yup, isi obrolan anak kuliah biasanya tak jauh-jauh dari perkara tugas dan kawan-kawannya. Secara tidak langsung, kamu pun bisa lebih siap untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat ke dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, guys, sekarang kamu sudah tahu, kan, apa saja bedanya kehidupan anak SMA dan mahasiswa? Bagaimana, sudah siap untuk menjadi bagian dari civitas akademika?
