Lihat ke Halaman Asli

Bergerak Selamatkan Indonesia

Diperbarui: 30 September 2015   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Ini pertama kali saya mendaftarkan diri di Kompasiana dan ini adalah artikel pertama yang saya tulis disini. Sekaligus memperkenalkan diri sebagai warga kompasiana yang baru. Terkait kondisi politik serta kondisi ekonomi Indonesia yang semakin tak terarah, saya ingin ikut menyuarakan. Sudah menjadi kebiasaan saya untuk selalu menyuarakan ketidakadilan seperti ketika saya harus dipenjara saat menolak kenaikan BBM di masa pemerintahan SBY. 

Harus ada yang melawan pemerintah

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia ini mengagetkan banyak kalangan, tidak terkecuali kami sebagai oposisi. Demonstrasi sebagai bagian pernyataan sikap juga semakin marak atas ketidakpuasan dengan kinerja Pemerintah.

Maklumat ini sebenarnya pernyataan sikap saya pribadi yang tidak tahan melihat kondisi rakyat yang sekarang ini terkena dampak langsung dari krisis ekonomi yang ada. Petani, buruh, nelayan, usaha kecil menengah dan kaum miskin perkotaan berkurang pendapatannya secara drastis akibat kehilangan pekerjaan, PHK serta menurunnya daya beli masyarakat.

Sementara disisi lain Pemerintah tidak mengakui saat ini sebenarnya sedang krisis ekonomi bajan menipu keadaan. Pada saat yang sama DPR dan masyarakat terkesima dengan kecepatan runtuhnya ketahanan nasional.

Saya menyadari sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra, maklumat saya ini tentu akan segera terkait dengan posisi Gerindra. Justru sebagai kader partai, saya harus menunjukkan kepedulian dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Saya juga aktivis yang mempunyai pikiran dan idealisme atas keresahan yang terjadi ini. Semoga sikap saya ini juga disetujui oleh teman-teman partai dan oleh Pak Prabowo.

Selamatkan Indonesia

Keadaan sekarang ini sudah menjadi pendapat umum bahwa Pemerintah dianggap kurang mampu menjalankan fungsi pemerintahannya. Data di BPS menunjukkan bahwa angka jumlah penduduk miskin pada periode September ini meningkat. Belum lagi kapasitas Negara atau Pemerintahan dalam mempertahankan ketahanan ekonomi dan pangan sudah jauh berkurang. Kepasitas ketahanan keamanan dalam bentuk penyediaan alutsista juga ikut menurun karena belanja alutsista ikut terkurangi. Jadi, Indonesia ini sedang terancam, maka harus ada yang menyelamatkan Indonesia.

Presiden masih terlihat sibuk pencitraan dan kelihatan makin bingung, Wakil Presiden sibuk dengan urusannya sendiri dan soliditas kabinet kocar-kacir. Sebaiknya harus ada kejujuran dari pemerintah bahwa Indonesia sebenarnya mau bangkrut dan semua harus introspeksi daripada bilang kita aman tetapi menjual Negara diam-diam atau meminjam hutang baru.

Rakyat Indonesia memang toleran, sabar dan pemaaf. Tetapi kalau sudah tidak tahan, bisa-bisa malah menjadi amuk massa dan itu akan merugikan semua. Pemerintah hendaknya tidak hanya berpikir program jangka panjang karena nasib rakyat juga dipertaruhkan. Jual obrol apalagi ditambah dengan masuknya buruh murah dari Tiongkok dapat memicu rasa ketidakadilan rakyat, dimana sebagian rakyat kita masih pengangguran dan terkena PHK. Apindo juga merilis data bahwa 9 juta orang terkena PHK dalam kurun waktu yang sangat singkat. Kita tidak boleh membiarkan ini terjadi.

Saya berharap kita semua berpikir jernih bahwa sikap kritis ini adalah untuk kebaikan. Yang menjadi masalah, apakah pihak pemerintah mendengarkan semua ini dengan jernih juga. Proses ini akan diketahui oleh masyarakat yang sekarang sudah terbuka mendapat informasi. Kita lihat apakah masyarakat mendukung pemerintah atau oposisi. Pilihan bagi elit semakin sempit yaitu menyatakan bahwa Indonesia bangkrut seperti Yunani atau memilih pemulihan ekonomi seperti strukturalisasi hutang dan sebagainya atau mau berdikari.

Pilihannya ada di elit, karena masyarakat pun sudah bisa atau dimungkinkan untuk mendesakkan referendum meminta keputusan. Bulan Oktober ini Pemerintahan berusia genap satu tahun, dan kita semua sudah bisa menilai.

Selamatkan Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline