Lihat ke Halaman Asli

ferry Gd

Mahasiswa

6 Manfaat Rutin Melakukan Aktivitas Fisik bagi Lansia

Diperbarui: 20 Juli 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penuaan atau Proses Menua (Aging) adalah kondisi alami yang dialami oleh makhluk hidup, terutama manusia. Menjadi tua merupakan bagian dari siklus kehidupan manusia yang meliputi tahapan anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Tahapan ini berbeda secara biologis, fisik, dan psikologis. Pada lansia, penuaan menghambat atau memperlambat kemunduran fungsi tubuh akibat bertambahnya umur. 

Menurut data BPS (2020), dalam hampir lima dekade, persentase lansia di Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat dari 1971 hingga 2019, menjadi 9,6% atau sekitar 25 juta orang. Lansia perempuan sekitar 1% lebih banyak dibandingkan lansia laki-laki, yaitu 10,10% berbanding 9,10%. Lansia muda (60-69 tahun) mendominasi dengan 63,82%, lansia madya (70-79 tahun) sebesar 27,68%, dan lansia tua (80 tahun ke atas) sebesar 8,50%. Pada 2019, lima provinsi telah memasuki struktur penduduk tua dengan penduduk lansia mencapai 10%: Yogyakarta (14,50%), Jawa Tengah (13,36%), Jawa Timur (12,96%), Bali (11,30%), dan Sulawesi Barat (11,15%). Menurut BKKBN (2020) Jumlah lansia di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 19,9% pada tahun 2045.

Pada saat proses penuaan terjadi tubuh akan mengalami penurunan dari kondisi prima sebelumnya, terutama dalam hal kecepatan, efisiensi, dan perbaikan. Seiring waktu, perubahan degeneratif ini menyebabkan gejala dan penyakit. Penyakit seperti ini disebut sebagai penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu. Salah satu cara mencegah penyakit degeneratif bagi lansia yaitu dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin. 

World Health Organization/WHO (2018) merekomendasikan bentuk aktivitas fisik yang dapat dilakukan lansia di waktu senggang seperti berenang, bersepeda, berjalan kaki, berkebun, dan kegiatan aktif lainnya yang dilakukan bersama keluarga atau komunitas. Durasi aktivitas fisik yang dianjurkan adalah 150 menit setiap minggu dengan latihan aerobik intensitas ringan hingga sedang. Lansia dengan gangguan muskuloskeletal atau keluhan lainnya dapat melakukan aktivitas fisik minimal 3 kali seminggu untuk meningkatkan keseimbangan, sementara lansia tanpa keluhan direkomendasikan melakukan aktivitas fisik untuk penguatan otot dengan durasi 2 kali seminggu.

Melakukan aktivitas fisik secara rutin memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, terutama bagi lansia. Berikut ini merupakan 6 manfaat melakukan aktivitas fisik secara rutin bagi lansia, yaitu :

1. Mengurangi Risiko Stroke

Stroke adalah salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia. Lansia yang secara aktif melakukan aktivitas fisik fisik memiliki risiko lebih rendah terkena stroke atau kematian akibat stroke dibandingkan mereka yang kurang aktif.

2. Mencegah Gangguan Muskuloskeletal (MSDs)

Gangguan muskuloskeletal seperti osteoporosis, osteoarthritis, dan rematik lebih sering dialami lansia, terutama wanita. Melakukan aktivitas fisik berupa latihan fisik dan yoga dapat mengkompensasi penurunan fungsi sistem muskuloskeletal, meningkatkan kekuatan otot, total kalsium tubuh, dan memperbaiki koordinasi tubuh.

3. Mengatasi Inkontinensia Urin

Inkontinensia urin adalah masalah umum pada lansia yang dapat mempengaruhi fisik dan psikologis. Aktivitas fisik seperti senam dapat menguatkan otot panggul dan mengurangi masalah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline