Sayup indah mata itu kembali menyapa hari
Laksana anak pipit merindukan belaian mentari
Terlukis indah senyum khas bidadari
Dalam peluk kasih nan suci yang tiada terperi
Peluh lelahnya tersembunyi dalam balutan cinta
Sakit mengandung hanya goresan salju untuknya
Tenun kesopanan ia jahit dalam diriku
Terikat kuat tanpa lubang di hatiku
Dia beranjak menuju senja yang menua
Ditemani nyanyian gelombang yang syahdu
Sang penguasa langit pun menyerukan namanya
Dalam melodi indah nan merdu
Ah denting waktu cukup sibuk akhir-akhir ini
Mengundang hati tuk menyapa sang cinta
Terima kasih sudah memberi arti
Dalam rupa melati...
Bunda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H