Lihat ke Halaman Asli

Ferry Arbania

Jurnalist

Berkiblat pada Arus

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13880753371350059319

[caption id="attachment_286217" align="aligncenter" width="614" caption="Ilsutrasi (alamendah.org)"][/caption] Berkiblat pada arus

Getah langit berkarat

‘ku temukan laut bertangis-tangis gelombang

senandung camar terseok.

Redam peluh

tenggelam di kedai subuh

deras gerimis bersahutan di kelopak karang

hujan tumbuh badai

debur berangsur,nyiur melambai

salam terapung :Subhanallah,darah siapa lagi

kental ,pekat

tinggal kesaksian pantai;angin diam-diam

dingin diam dalam-dalam

air kasih,selendang kekasih

maut,kecupan

anyir dan rerimbun bebatu

helaan nafas,

bening menggenang ditengah himpitankabut

nurani bertasbih.Bulan telanjang

pada kedalaman arwah

cahaya Cinta ;

hangat memantul

pudar gelak  serentak

denyut sembilu berpacu

:gemerincing tasbih,gugur satu-satu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline