Lihat ke Halaman Asli

Ferry Alamsyah

Digital Marketing

Ajarkan Aku untuk Membenci Habib Rizieq

Diperbarui: 5 Desember 2020   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab Lc., M.A., DPMSS.

Terkadang saya (penulis) merasa heran dan bingung dengan kelakuan segelintir manusia dari sebagian golongan yang dengan mudahnya menebarkan kebencian kepada orang lain terlebih lagi yang saat ini gencar ditujukan kepada Ulama yaitu Habib Rizieq Shihab.

Segala macam hinaan, cacian, makian, penolakan, begitu derasnya ditujukan kepada Habib Rizieq Shihab. Sungguh saya betul-betul heran dan bingung. Betapa tidak, karena sedikitpun saya tidak menemukan alasan yang tepat bahwa beliau layak untuk dihina, dicaci, dan dimaki.

Jujur, saya pribadi sedikitpun tidak pernah dirugikan oleh orang yang bernama Habib Rizieq Shihab dalam bentuk apapun seperti misalnya dizolimi, ditipu, dipukul, diperas, dan lain-lain. Sedikitpun tidak!

Secara umum, Habib Rizieq tidak pernah menjadi koruptor yang ngerampok duit rakyat, dibawa kabur ke luar Negeri seperti apa yang banyak dilakukan oleh para bajingan negeri. Beliau tidak pernah menjadi bandar narkoba, obat terlarang yang bisa membuat generasi anak bangsa binasa. Beliau bukan anak GERWANI, justru beliau adalah keturunan Nabi. Habib Rizieq tidak pernah memberontak seperti PKI, justru beliau cinta NKRI, dan sebagainya.

Ajarkan aku untuk bisa membencinya (habib rizieq)! Berikanlah aku alasan yang tepat agar aku bisa membencinya, mencacinya, menghinanya, dan memakinya!

Jika alasan membenci, mencaci, menghina beliau (habib Rizieq) hanya karena beliau seorang keturunan Nabi SAW, bukan koruptor, bukan bandar sabu, bukan pemberontak seperti PKI, dan sebagainya, maka aku 'berlepas diri' dari kalian. Jangan salahkan aku dan jutaan rakyat yang semakin bertambah cinta mahabbah kepadanya (habib Rizieq).

----

*Sudah diterbitkan di Blog pribadi Ferry Alamsyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline