[caption id="attachment_179340" align="aligncenter" width="584" caption="Nokia Lumia 610"][/caption] Beberapa waktu lalu saya ngebet kepengen beli Nokia Lumia 610, dengan sistem Windows Phone 7.5 Tango. Apalagi waktu itu dengan iming-iming gratis bluetooth headset. Tidur tidak nyenyak karena terbayang Lumia 610 bakal ada ditangan. Untung kok istri saya bijak, saya dilarang beli Nokia Lumia 610, dan malah dia lebih milih beli iPod Touch. Ya sudah, sayang istri, sayang istri... Tapi kemudian setelah sekian lama saya menjadi sadar, ada beberapa hal yang bisa membuat saya kecewa. Bukan dengan Nokia, tapi dengan Windows Phone 7.5:
- Tidak bisa transfer file dengan bluetooth. Harus lewat email atau kabel data.
- Pasar aplikasi minim sekali, dan aplikasi WP 7.5 Tango terbatasi (saat ini memang tidak banyak perbedaannya)
- Kapasitas maksimal hanya 8 GB, tanpa bisa ditambah microSD.
- Resolusi maksimal hanya 480x800, atau layar 3,7". Harga 2 juta dan 4 juta sama-sama mentok di layar segitu.
- Sinkronisasi harus menggunakan Microsoft Zune. Padahal saya pakai Linux..
- Nokia Lumia 610 hanya mempunyai RAM 256 MB! Tidak mendukung pemberitahuan terupdate macam BB/Android (misal pemberitahuan/notification facebook).
- Perangkat WP hanya ada beberapa buah, dari Nokia saja hanya ada 4 seri, total semua vendor hanya ada 22 seri. Vendor lain hanya sebatas antusias, tapi barang belum ada. Jelas ini situasi tidak menguntungkan bagi konsumen.
- Harga cepat sekali turunnya. Baru beberapa hari lalu saya melihat ada diskon besar-besaran untuk Nokia Lumia 710. Waktu itu bandrolnya hanya 2,35 juta. Lha kok hampir sama dengan Lumia 610??
- Nah ini yang paling bikin kecewa berat, kemungkinan besar perangkat WP 7.5 tidak bisa diupgrade ke WP 8..
Sekarang dengan rela hati saya melepaskan keinginan mempunyai Nokia Lumia 610. "Ya dah yang, kita tunggu aja sampai WP 8 keluar. Tapi ntar beli ya." Wkwkwkwkwkwk.. :D Tips: kalau anda sudah ngebet banget kepengen beli, biasanya kita jadi tidak bijak memilih. Setahu saya, rasa ngebet itu hormonal, jadi ada saat dimana efeknya berkurang. Tidak percaya? Coba saja. :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H