"Menanam benih yang telah usai
Hamparan lahan seluas satu hektar yang dipenuhi oleh tanaman
sayur,buah dan apotek hidup di Cijantung ini memiliki hasil yang baik dan
berkualitas tinggi. Hal tersebut tentunya karena perawatan yang diberikan
seperti pemberian kompos yang berasal dari kotoran kambing yang
digabungkan dengan kotoran sapi. Setelah itu kompos diberikan secara
berkala pada tanaman.
Setelah pemberian kompos, dilakukan perawatan lain seperti
menyiram tanaman dengan rutin, namun tetap mengikuti dan melihat iklim. Jika
pada musim kemarau, disiram pagi dan sore hari. Namun,jika sedang musim
hujan, tanaman tidak disiram dikarenakan sudah mendapatkan air dari hujan.
Perawatan dari masing masing jenis pertanian tentunya berbeda beda
dan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda pula. Seperti edamame yang
cukup sulit ketika penanaman benih karena harus dirawat dengan baik.
Dengan menyiram tanaman namun tidak yang berlebihan. Karena jika
berlebihan menyiram tanaman, edamame akan mati dan harus dimulai dari
awal dan diganti dengan benih yang baru.
Sejauh ini perkembangan hasil pertanian yang dikelola oleh warga
perumahan dinas di Cijantung ini memiliki hasil yang bagus dan berkualitas serta
segar. "Disini tidak pernah gagal panen, tetapi jika hasil panen kurang baik
itu pernah,"Ujar Marsono, warga perumahan dinas di Cijantung.
Tentunya hal tersebut dijadikan sebagai tantangan dan bahan evaluasi
sehingga kedepannya tidak terjadi hal serupa. Adapun evaluasi yang dilakukan
yaitu dengan evaluasi cara bertanamannya. Yang pertama harus mengetahui
terlebih dahulu perawatan terbaik sehingga meminimalisir gagal panen.
Perawatan tanaman yang baik dapat dilakukan dengan memotong tunas-tuunas
aksiler, tunas pucuk pada barang dengan tujuan tanaman cepat berbuah serta
mempertambah produktivitas hasil pertanian.
Yang kedua adalah mengetahui penyebab menurunnya kualitas panen,
hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya kualitas dari pupuk serta tanaman
kekurangan air, atau hal lain seperti angin dan cuaca yang ekstream juga dapat
menyebabkan gagal panen, evaluasi yang dilakukan adalah dengan mengetahui
keadaan musim,perkiraam cuaca serta waktu penanaman yang tepat.
Selanjutnya apabila faktor gagal panen sudah diketahui dan diakibatkan
oleh hama dan penyakit pada tanaman. Maka evaluasi yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida dan beberapa jenis kompetitor
alami yang dapat membasmi hama dan penyakit parasit pada tanaman.
Evaluasi hasil panen harus selalu dilakukan agar dapat menjadi tolak ukur
kedepanny, tanaman harus diberikan perawatan seperti apa. Selain itu
evaluasi dilakukan agar dapat menjadi strategi dalam menjaga tanaman serta
mengoptimalkan laju perawatan sektor pertanian.
Ditulis Oleh : Ferra Dwi Ariyani
Mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor