Lihat ke Halaman Asli

Peduli Isu Stunting, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Gandeng Masyarakat Melalui Sosialisai Pencegahan Stunting

Diperbarui: 14 Agustus 2022   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tambakharjo, Semarang (16/07/2022) - Stunting merupakan kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, dari janin hingga usia 24 bulan. Kondisi ini menyebabkan perkembangan otak dan fisik terhambat, rentan terhadap penyakit, sulit berprestasi, dan saat dewasa mudah menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan penyakit tidak menular lainnya. Gangguan pertumbuhan ini terjadi akibat beberapa faktor diantaranya faktor sosial-ekonomi, faktor janin, dan faktor ibu.  Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak serta menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Terhadap isu tersebut, Mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata menaruh perhatian terhadap kasus stunting yang ada di wilayah keluarhan Tambakharjo. 

Berdasarkan data yang ada di Kelurahan Tambakharjo tepatnya di RW 01 dan RW 02 terdapat balita yang menderita stunting. Karena di RW 07 tidak terdapat kasus stunting, sebagai bentuk pencegahan kami Mahasiswa KKN UNDIP yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program kerja di RW 07 yang terdiri dari 5 mahasiswa dengan disiplin ilmu berbeda  menggalakkan program  “Ayo Cegah Stunting di RW 07” dengan menggandeng kader posyandu dan Ibu Hamil hingga Ibu yang memiliki balita.

yuk-cegah-stunting-1-62f8f9efa1aeea48a57e5364.png

Poster "Ayo Cegah Stunting" sebagai Media Informasi Berkelanjutan

Program kerja Sosialisasi Cegah Stunting kami laksanakan pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 di Posyandu RW 07 Tambakharjo dengan target sasaran para ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Kami memberikan edukasi pencegahan stunting dan juga memberikan leaflet agar materi dapat tersampaikan lebih baik dan dapat lebih mudah dipahami. Poster ajakan untuk pencegahan stunting juga kami pasang di Posyandu RW 07, Kelurahan Tambakharjo agar materi dapat dibaca oleh masyarakat umum yang nantinya datang ke Posyandu. Antusias Ibu-Ibu RW 07 kelurahan Tambakharjo sangat baik yang mana mereka menyambutnya dengan hangat seiring dengan urgensi adanya kasus stunting yang tengah melonjak. "Bagus sekali mbak program sosialisasi tentang stunting ini, bisa membantu Ibu-Ibu yang punya balita untuk tetap waspada" ujar Bu Sri selaku kader posyandu RW 07. Diharapkan setelah adanya sosialisasi cegah stunting ini wilayah Tambakharjo terutama di RW 07 tidak ada kasus stunting dan para orang tua baik yang mempunyai anak balita ataupun akan melahirkan dapat menaruh perhatian lebih pada tumbuh kembang anaknya, sehingga kasus stunting dapat turun bahkan tidak ada.

whatsapp-image-2022-08-10-at-8-20-52-pm-62f3b0dca51c6f0e020acb62.jpeg

                                                                                         ( Foto Bersama dengan ibu kader posyandu RW 7 )

Oleh:Dwina Aryani Candrawati, Ferra Robiatul Ula, Jewel Becky Jessica Mandagi, Kartika Sandra Uly Simanjuntak, Khairunnisa 

Dosen KKN: Rosa Amalia, S.Pi., M.Si.

Lokasi: Kelurahan Tambakharjo, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline