Wonosobo, 11 Agustus 2024--- Mahasiswa KKN UNNES giat 9 telah selesai melaksanakan program kerja wajib dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang dikolaborasikan dengan kader posyandu dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Kapencar, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Terdapat dua program kerja wajib yang dapat dikolaborasikan dengan kader posyandu, yakni pendampingan Kakak Asuh dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Kedua program kerja tersebut dilakukan bersamaan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita, baduta, dan ibu hamil yang dilaksanakan oleh kader posyandu selama 90 hari yang dimulai dari tanggal 15 Juli 2024.
Di Desa Kapencar terdapat 5 posyandu yang tersebar, meliputi Posyandu Intan, Posyandu Silver, Posyandu Mutiara, Posyandu Berlian, dan Posyandu Permata. PMT tersebut dilakukan setiap pukul 13.00 WIB dan bertempat di rumah ibu Wiyati selaku Ketua PKK dan Posyandu Intan di Desa Kapencar. PMT dilakukan di Posyandu Intan karena posyandu tersebut berada di pertengahan antara Dusun Kapencar dan Dusun Sontonayan sehingga akan dapat dengan mudah dijangkau oleh ibu balita, baduta, maupun ibu hamil. PMT diikuti oleh 30 balita dan baduta yang direkomendasikan oleh desa, 8 balita dan baduta, serta 12 ibu hamil yang direkomendasikan oleh puskesmas.
PMT bagi balita, baduta, serta ibu hamil dengan tersebut adalah salah satu upaya intervensi gizi spesifik untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi yang diperlukan oleh kelompok-kelompok rentan seperti anak balita, baduta, dan ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi kronis. Pelaksanaan PMT di Desa Kapencar tersebut dilakukan dengan pembagian PMT yang dilakukan oleh kader posyandu yang berbeda setiap minggunya. Kader posyandu yang memberikan makanan tambahan secara bergantian mulai dari kader Posyandu Intan, Posyandu Silver, Posyandu Mutiara, Posyandu Berlian, hingga Posyandu Permata. Menu makanan yang diberikan juga merupakan rekomendasi menu dari puskesmas dengan takaran gizi seimbang.
Dengan program yang telah ada di Desa Kapencar tersebut, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar membersamai program tersebut dengan program wajib yang telah ditentukan oleh BKKBN yang merupakan mitra dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES. Program wajib berupa pendampingan kakak asuh dilakukan setiap hari Senin bersamaan dengan pemberian PMT.
Sebelumnya juga, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar telah melaksanakan pendampingan Kakak Asuh bersamaan dengan posyandu rutin yang dilakukan oleh Desa Kapencar di posyandu masing-masing adik asuh. Pendampingan Kakak Asuh tersebut dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan, berat badan, hingga lingkar kepala balita dan baduta. Hal tersebut dilakukan untuk memantau perkembangan tumbuh kembang bagi balita dan baduta yang memiliki potensi stunting.
Masing-masing mahasiswa KKN UNNES Giat 9 menjadi kakak asuh bagi dua adik asuh yang telah direkomendasikan oleh kader posyandu. Dua adik asuh tersebut berasal dari balita dan baduta yang direkomendasikan oleh desa. Hasil yang didapatkan dalam pemantauan yang telah dilakukan selama 7 minggu oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 9 kepada masing-masing adik asuhnya tersebut, terdapat perkembangan pertumbuhan yang signifikan dari balita dan baduta yang telah diamati.
Selain pendampingan kakak asuh, PMT tersebut juga dibersamai dengan program wajib DASHAT. Program tersebut dilakukan selama 3 kali yang menunya disesuaikan dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting dan anggaran yang diberikan oleh BKKBN. DASHAT dilakukan dengan demonstrasi memasak menu sehat gizi seimbang di hadapan ibu balita, baduta, dan ibu hamil. Nantinya diharapkan demonstrasi DASHAT yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 9 Desa Kapencar ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi saja, tetapi juga pada peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang dan kebersihan dalam pengolahan makanan. Dengan dilibatkannya ibu-ibu secara aktif, program yang dibawa oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 9 ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan mencegah terjadinya stunting sejak dini.