Lihat ke Halaman Asli

Fernando Zulady Urmeneta

Hipnoterapis Profesional

Mengenal Phobia: Coitophobia

Diperbarui: 17 Agustus 2020   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Aktifitas seksual adalah salah satu hal yang penting bagi pasangan yang sudah berumah tangga. Namun, terkadang ada hal-hal yang dapat mengganggu aktifitas seksual dan bahkan tidak jarang dapat berujung pada rusaknya keharmonisan rumah tangga, dan tidak sedikit yang berakhir dengan perceraian.

Ada banyak bentuk gangguan seksual, salah satunya adalah Coitophobia atau ketakutan irasional terhadap penetrasi seksual. Dalam temuan di ruang praktek kami selama ini, ada banyak faktor penyebab terjadinya Coitophobia. Namun penyebab yang paling sering terjadi adalah adanya pengalaman traumatis di masa lalu terkait dengan aktifitas seksual serta adanya pemahaman yang keliru mengenai aktifitas seksual itu sendiri.

Meskipun penderita Coitophobia tetap bisa merasakan dan menikmati rangsangan seksual, namun akan merasa sangat takut bahkan sampai histeris saat akan melakukan penetrasi seksual. Seperti yang dialami oleh salah satu Klien, katakanlah bernama ibu Ina.

Ibu Ina adalah seorang perempuan muda yang baru beberapa bulan menikah. Sebagaimana orang pada umumnya, ibu Ina sangat berbahagia dan bersemangat menjelang pernikahannya. Namun ada sesuatu yang mengganggu saat akan melakukan aktifitas seksual dengan suami.

Ibu Ina menceritakan bahwa ia begitu menikmati rangsangan yang dilakukan oleh suami. Namun ketika sudah siap untuk melakukan penetrasi, ibu Ina mulai menangis histeris dan tidak lama kemudian ibu Ina jatuh pingsan. Kejadian ini berlangsung secara berulang-ulang sampai ibu Ina mengalami rasa cemas berlebihan depresi karena merasa dirinya tidak mampu menjadi istri yang baik bagi suaminya.

Atas saran temannya, yang kebetulan pernah menjalani sesi Hipnoterapi bersama kami, ibu Ina dan suami pun memutuskan untuk menggunakan pendekatan Hipnoterapi dalam upaya menyelesaikan kendala yang sedang dialami. Singkat cerita, dalam proses terapi ditemukan bahwa ketika berusia 2 tahun, Ina kecil pernah tanpa sengaja melihat kedua orangtuanya sedang melakukan aktifitas seksual dan melihat ibunya berteriak-teriak seperti orang yang kesakitan.

Kemudian selama masa perkembangan sampai masa remaja, Ina selalu ditakut-takuti setiap ia bertanya kepada orangtuanya mengenai hal-hal yang terkait dengan organ seksual maupun aktifitas seksual. Ina selalu mendapatkan pemahaman bahwa aktifitas seksual sangat menyakitkan bagi seorang perempuan. Bahkan ada seorang kerabat ibu Ina yang menjelang hari pernikahan mengatakan bahwa melakukan aktifitas seksual rasanya seperti disembelih.

Untuk membantu ibu Ina mengatasi permasalahannya, kami melakukan pendekatan terapi dengan melakukan Age Regression Therapy setelah sebelumnya memastikan ibu Ina berada dalam kondisi Profound Somnambulism. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan ISE dari gejala yang ada. Setelah ISE didapatkan dan menangani proses Abreaksi, ibu Ina dibimbing untuk memaafkan semua orang yang terlibat dalam permasalahan ini.

Tiga hari setelah menjalani sesi Hipnoterapi, kami mendapat laporan dari ibu Ina bahwa ia sudah bisa menikmati hubungan seksual bersama suami.

** Artikel ini sudah mendapat persetujuan dari Klien yang bersangkutan dengan tetapenjaga kerahasiaan identitas Klien.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline