Lihat ke Halaman Asli

Fernando Perry

Mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika

Memahami Era Society 5.0: Menintegrasikan Manusia dan Teknologi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Diperbarui: 30 April 2024   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era Society 5.0 adalah sebuah konsep masyarakat yang menempatkan manusia sebagai pusat dalam penyelesaian masalah sosial dengan fokus pada teknologi. Konsep ini baru saja diresmikan pada 21 Januari 2019 sebagai resolusi atas revolusi industri 4.0. Jepang menjadi negara pertama yang menggagas konsep ini, di mana masyarakatnya mulai berinteraksi dengan teknologi baru dan mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya sendiri untuk memberikan manfaat yang signifikan, seperti meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keamanan produksi.

Selain itu, konsep ini juga diharapkan mampu menciptakan peluang kerja baru dan mengurangi dampak lingkungan yang negatif. Era Society 5.0 juga merupakan konsep yang dirumuskan oleh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Konsep ini pertama kali dikemukakan di ajang CeBIT (Centrum der Bro- und Informationstechnik) di kota Hannover, Jerman pada tahun 2017. 

Shinzo Abe menyatakan bahwa konsep ini dapat membantu Jepang menangani berbagai permasalahan yang dihadapi saat itu. Salah satu tantangan utama yang dihadapi Jepang adalah dalam hal populasi, di mana penduduk/pekerja usia produktif mengalami penurunan.

Sebagai upaya perbaikan, Jepang kemudian menerapkan konsep masyarakat 5.0. Konsep ini secara resmi diresmikan pada Januari 2019 dan menjadi landasan untuk transformasi sosial dan teknologi yang lebih berorientasi pada manusia. Dengan demikian, Era Society 5.0 tidak hanya menjadi sebuah konsep, tetapi juga sebuah strategi yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat modern.

Masyarakat pada era ini memiliki visi untuk menciptakan nilai baru dan menyelesaikan permasalahan sosial melalui penggunaan teknologi canggih, yang disatukan dalam konsep "Masyarakat Pintar" yang menekankan integrasi antara teknologi pintar dan peran manusia. Konsep ini juga dilihat sebagai langkah menuju "Masyarakat Berperadaban" yang menggabungkan kecerdasan buatan dalam berbagai aspek kehidupan, menciptakan sebuah realitas "Masyarakat Kecerdasan Buatan/Artificial Intelligent."

Tantangan dari Era ini antara lain : 

  • Era Distrupsi (Perubahan besar-besaran)
  • Era Globalisasi (Pengukuran SDM) 
  • Era Gig Economy (Kecenderungan menjadi pekerja lepas)

Tentu tantangan tersebut dapat diminilasir dengan cara : 

  • Komunikasi
  • Kolaborasi 
  • Berpikir kritis 
  • Kreativitas dan Inovasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline